Kadang kita akan terkejut dengan kata2 yang keluar dari anak2 kita, lucu dan kadang mengenaskan, seperti yang dikatakan Dipta baru2 ini. Dia itu anak bungsu saya yang berjarak 7 tahun dengan kakaknya, dulu ketika sering ditanya, apakah kamu mau adik lagi Dip? ah ga mau katanya, tapi berhubung baru2 ini rumah kita kedatangan bayi cantik lucu mungil yang menginap selama banjir kemarin, tiba2 saja Dipta berkata beberapa hari lalu..
"Bu aku mau punya adik"
"O seperti adik Tera ya?"
"Iya"
"Aduh Dip, aku udah gabisa lagi (maksudnya cukup 2 saja sesuai anjuran KB)"
"Oh ibu udah mandul ya?"
:*@^!%79jo+"`~-.

I begged him to make my family vector, and this is the vector, made by my "he ain't heavy he's my brother". Thank you my man.. kikikkkk

Aduh koq bapak tega teganya berkata : "Kalau kita lihat para korban itu masih ketawa. Jangan sampai dikondisikan seolah-olah dunia mau kiamat seperti yang televisi Anda (SCTV) katakan demikian," . Ya iya lah ketawa, mau nangis juga percuma, duh koq tidak berempati banget sih bapak. Apalagi anak2 pak, wah senang banget bisa berenang gratis, tertawalah mereka pak, walau buku2 dan seragam hanyut, ya itulah anak - anak..

Sebagai rakyat biasa, saya merasa harus membantu, ah apalagi kalau saya jadi menteri, paling tidak saya membantu dengan tidak melontarkan kata2 yang malah membuat orang sakit perut, sebelum mereka sakit hati..

Belum lagi yang mengatakan ini "ujian dari Tuhan" lo koq? Bukankah ini kesalahan manusia ? Ketamakan manusia yang terus membangun tanpa menyisakan tanah untuk peresapan, kesembronoan manusia yang tidak menjaga alam yang diberikan oleh Tuhan..

Pak..
Masihkah bapak mau memberi ijin membangun ditanah tanah yang seharusnya tidak boleh ada bangunan diatasnya? Masihkah bapak tega membiarkan bangunan liar disepanjang bantaran sungai. O iya bapak kan mau menjadikan Jakarta sebagai kota 1000 malls, tapi tolong pak sisakan tanah buat peresapan hujan.

Saudaraku..
Masih inginkah kita membuang sampah sembarangan? membiarkan lingkungan kita ambruladul, rawatlah lingkungan kita karena ini bukan "UJIAN DARI TUHAN" tapi ini ada lah kesalahan kita..

Pak, kemacetan di Jakarta sudah dalam tahap gila2an kalau kata saya, aduh belum lagi pembangunan jalur busway itu. Kenapa sih pak, tidak diperbaiki saja stasiun2 kereta api di suburb Jakarta seperti Bekasi - Bintaro - Serpong dan lain sebagainya itu. Jadi buat pembebasan tanah juga tidaklah sebesar kalau membebaskan untuk membangun jalan toll yang tidak bebas hambatan itu.

Busway membuat Jakarta semakin sumpek, atau lebih baik lagi Jakarta dijadikan kota sepeda motor saja dijamin lega. Bener deh pak, ampun. Atau jangan ada penjualan mobil pribadi lah, atau apa ya, cape deh ah. Harusnya kan membangun busway itu seperti ini, buat jalur baru bukannya jalur yang sudah ada malah diambil.. bagaimana sih pak, itu kan tidak memecahkan masalah, mau tiru2 tapi asal comot, kasian deh kita.

Aduh maaf ya lagi norak banget nih soalnya baru pasang snap di blog ini, coba saja letakkan cursor diatas kata2 yang ada link URL nya.. tapi kalau URL nya blog sendiri koq tidak mau keluar ya.. aduh maaf pertanyaannya norak bener.. terima kasih buat ibu HAERKA atas petunjuknya.

Buat ibu diatas itu maaf banget kalau saya lancang, semoga ibu berlapang dada dan memaafkan ke-norak-an ini. Maaf juga kalau URL yang di snap tidak ada hubungannya dengan kalimat..