|
|
|
|
31-05-2007, 22:52
Tanggal 6 hingga 8 Juni 2007 "perwakilan" rakyat dari delapan negara kuat di belahan Utara berencana bertemu di Heiligendamm dekat Rostock, Jerman. Tanpa legitimasi apapun, mereka mengambil keputusan atas nama rakyat banyak. Mereka merundingkan politik global, mengkoordinasikan keputusan-keputusan, yang menentukan kelangsungan keadaan dunia. Kebijakan mereka itu bagi rakyat dunia mayoritas berarti kelaparan, penderitaan, perang, dan kesenjangan. Selain sikap represi polisi dan propaganda politik, pertemuan ini akan berhadapan mobilisasi masa terbesar yang pernah ada untuk menggagalkan pertemuan G8.
Selasa 5 Juni: Sekitar 2000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi menentang pabrik senjata EADS dekat Rostock. Berbagai orasi dan polisi berjaga tidak jauh dari kumpulan aksi. Sore hari dijadwalkan George Bush akan tiba di Bandara Rostock-Laage.
Senin 4 Juni: Aksi hari ini difokuskan pada 'Freedom of Movement" dan "Equal Rights for All". Pagi hari beberapa aksi terpisah di Rostock dilangsungkan di Kantor Imigrasi Kota, dan yang lain di Sonnenblumenhaus di Lichtenhagen ( tempat Nazi menyerang pengungsi di pada 1992) [baca liputan] Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi di pusat kota dan suatu konferensi pada malam harinya. Polisi telah menjadi lebih agressive dalam keseluruhan tindakannya, khususnya ketika mereka menyerang para demonstran di Sonnenblumen House untuk menangkap para aktivis. Polisi melakukan razia acakdi stasiun kereta, dan menghentikan orang-orang yang berkelompok dan bus-bus yang digunakan demonstran menuju lokasi aksi. Awal laporan menyatakan sedikitnya 10 orang-orang ditangkap sejauh ini.
Lihat: G8 Protests Timeline
Artikel: - Aksi anti G8 di Rostock bentrok - Rostock: Tens of thousands protest against the G8 - Liputan langsung aksi tolak G8 (bhs Indonesia) - Police Raids against G8 Mobilisation in Germany (bhs Inggris)
Reports: [en] 1 | 2 | 3 | [de] 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | [it] 1 | 2 | 3 Pics: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 Video: 1 | 2 | 3 Audio: [de] 1 | 2 | 3 | 4 ] | [en] 1
Information Resources: Blog MediaBebas (bhs Indonesia) | Indymedia Jerman dengan 2 bahasa: IMC Germany (bhs Inggris) | IMC Germany (bhs Jerman) | G8 TV - daily video stream from the G8 | flashradio - daily podcast (bhs Inggris) | IMC UK Topic G8 2007 Websites: dissentnetwork | Dissent! UK | Interventionist Left | all for all | antig8.tk | Gipfelsoli | people global action | heiligendamm2007.de | Alternative Summit | Camps Baca lainnya tentang: mobilisation, infopoints, protest agenda etc ... |
|
|
|
02-05-2007, 03:50
MayDay (1 Mei 2007). Sejak pagi hari, Jakarta diwarnai unjuk rasa memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day).
Ribuan buruh, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan masyarakat turun ke jalan. Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para pengunjuk rasa, seperti Kawasan Istana Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai Kota dan DPRD DKI, Gedung Depnaker dan Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.
Foto: 1 | 2 | 3 | Buruh Migran Indonesia di Hong Kong Turun ke Jalan | May Day di Bandung | Karawang Link: Blog: towards may day |
|
|
|
15-03-2007, 12:20
Harapan kasus Trisakti dan Semanggi I dan II (TSS) untuk menggelar pengadilan HAM ad hoc bagi para oknum tragedi berdarah itu dipastikan gagal tercapai. Badan Musyawarah (Bamus) DPR kembali memveto rekomendasi tersebut (6/3). Putusan tersebut membuat usul pengadilan HAM kandas, karena tak akan pernah disahkan di rapat paripurna. Putusan penolakan dari Bamus itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya Bamus telah menolak, namun di tingkat rapim DPR diputuskan untuk dikembalikan lagi ke Bamus. Hasil rapat ulang Bamus kembali menolaknya. Karena itu, hampir pasti usul yang merupakan rekomendasi Komisi III itu tak dibahas lagi. lihat juga: Politik Hitam Penegakan HAM |
|
|
|
08-02-2007, 17:11
Ibarat berlari, pemerintah (pusat maupun lokal Jakarta) menyeret penghuni Jakarta, selalu kembali ke tempat yang sama. Jika tidak bisa dikatakan ke kubangan atau air yang sama. Betapa tidak, banjir yang telah akrab dengan Jakarta, sampai kini belum memperoleh solusi yang tepat. Presiden boleh berganti, Gubernur dapat jatuh-bangun, tapi banjir tetap di sini. |
|
|
|
16-01-2007, 21:30
Demonstrasi besar-besaran yang dinamai “Aksi Pawai Rakyat Cabut Mandat SBY-JK” digelar pada 15 Januari 2007, diikuti sekitar seribu massa aksi. Aksi yang digelar oleh Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru dan dimotori oleh aktivis Malari, Hariman Siregar, ini untuk memperingati Peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari) 1974 serta untuk mencabut mandat duet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. |
|
|
|
25-12-2006, 00:53
Sekitar 2000 mantan karyawan PT Dirgantara Indonesia (DI) Selasa pagi (19/12), mulai melakukan aksi long march Bandung - Jakarta. Aksi dimulai dari Patung Husein Sastra, Bandung, untuk menuju kantor Depkeu dan Istana Merdeka, Jakarta. Para peserta aksi long march yang terdiri dari pria dan wanita memakai ikat kepala yang bertuliskan SP-FKK PT DI. Mereka membawa spanduk putih sepanjang 10 meter untuk meminta dukungan tanda tangan kepada masyarakat. |
|
|
|
14-12-2006, 23:10
07-12-2006, 21:24
Para buruh dari berbagai serikat buruh di Jawa Barat melakukan aksi menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) untuk Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Sumedang, dan Kota Cimahi. Aksi dilakukan di halaman Gedung Sate - Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Barat - tanggal 4 Desember 2006. |
|
|
|
28-10-2006, 23:58
Polisi Federal dan Para-militer Meksiko, menyerang barisan barikade dekat kantor pengadilan Oaxaca, di kotamadya Calicanto. Penyerangan ini mengakibatkan beberapa orang luka-luka dan beberapa orang lainnya tewas. Reporter Indymedia New York, BRAD WILL, tertembak di bagian dada dan tewas sebelum sempat dibawa ke rumah sakit; Oswaldo Ramirez, seorang fotografer untuk Milenio Diario, juga ikut tertembak dan mengalami luka serius dibagian kaki. (Foto oleh : La Reforma) BEBERAPA INFORMASI TENTANG BRAD YANG KAMI DAPAT DARI SESEORANG YANG BERADA DIDEKATNYA PADA SAAT KEJADIAN: - Dia sedang berada di Barikade Santa Lucia
- Dia ditembak dengan jarak sekitar 30-40 meter dan mengenai tepat diatas perut
- Penembaknya adalah seorang anggota Para-militer kota Priistas dengan pakaian tersingkap
- Masyarakat kemudian menggotong dia ketempat yang aman; kemudian diketahui bahwa ia telah tewas; jasadnya kini berada di palang merah di oaxaca
- Terdapat 3 orang lainnya yang tewas (total tewas 4 orang); 1 orang anggota radio universidad mengalami luka-luka, ia kerumah sakit dengan menggunakan mobil volkswagen karena tidak ada satupun ambulance datang
Informasi lainnya: Laporan di situs Indymedia Global | Laporan bahasa Inggris disitus Indybay | NarcoNews (bahasa inggris) | CML | La Jornada | IMC México | NYC IMC: Bradley Will | NYC IMC PRESS RELEASE | NYC Indymedia journalist Brad Will shot dead | Last Communique from NYC Indymedia Journalist Brad Will | More Photos From Oaxaca Today | Massacre Under Way in Oaxaca | Brad Will, Assassinated by Pro-Government Gunshot in Oaxaca | Oaxacans Identify Killer | World Prout Assembly | Narco News | Oaxaca on the Brink | USA Embassy in Mexico Contact | Indymedia: Brad Will, Bravery, Our Common Struggle | I Knew Brad Radio APPO steaming now | Live (bahasa spanyol) coverage at CML Laporan di media berbahasa Spanyol lainnya : milenio.com - reforma.com
Aksi di Konsulat Meksiko untuk Brad Will dan Oaxaca: Video:1 | 2 Photos: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 Stories of the Day: 1 2 | Urgent Jail Support for Consulate Arrestees | Indianapolis | Raleigh, NC | Philadelphia | Chicago | San Francisco London | New Zealand Other Stories: EZLN response | Photos from Oaxaca
|
|
|
|
05-10-2006, 11:27
Mahkamah Agung (MA) menyatakan terdakwa kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto tidak terbukti melakukan pembunuhan berencana. Dalam putusan kasasi yang dibacakan di Jakarta, Mahkamah Agung (MA) hanya menghukum terdakwa Pollycarpus dua tahun penjara karena terbukti menggunakan surat palsu. Walaupun MA telah membebaskan Pollycarpus dari tuduhan pembunuhan berencana terhadap Munir, namun dalam putusan kasasi tersebut, MA juga tidak mencantumkan rekomendasi agar kepolisian membuka kembali penyelidikan kasus kematian Munir. Sementara hasil penyelidikan TPF menyimpulkan, adanya keterlibatan oknum pejabat BIN dalam peristiwa pembunuhan Munir. Tapi kemudian TPF tidak berhasil mengakses sejumlah informasi yang dibutuhkan dari tubuh BIN.
|
|
|
|
older features >>
page 1 | 2
| 3
| 4
| 5
| 6
| 7
| 8
| 9
| 10
|
|
Independent Media Centre adalah jaringan kolektif yang menjalankan outlet-outlet media yang menceritakan kebenaran secara radikal, akurat dan penuh semangat. Kami bekerja dengan cinta dan terinspirasi dari orang-orang yang bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih baik, meskipun terdapat pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh media-media besar dan korporasi besar yang tidak pernah punya kemauan untuk berbuat sesuatu demi kebebasan manusia.
N©
2004-2007 Jakarta Independent Media Center.
Selain materi yang diberi pernyataan oleh penulisnya, semua materi yang ada pada situs ini bebas untuk dipergunakan atau dipublikasikan kembali dimana saja, selama tidak dipergunakan untuk keperluan dan kepentingan komersial. Jakarta Independent Media Center tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas materi maupun opini yang ada pada situs ini.
Penyangkalan |
Kebijakan kerahasiaan
email: jakarta[at]indymedia.or.id
Powered by OSCAILT v.2.04
|
|
|
|