Menurut Anda, apakah mobil dinas seharga Rp 1,3 miliar pantas digunakan untuk para menteri?

30 Desember 2009 - 06 Januari 2010
 Ya  
 127   16.41% 
 Tidak  
 631   81.52% 
 Tidak Tahu  
 16   2.07% 
 Total  774   100,00% 

Komentar Anda [43] :

  • Punya kemaluan tapi ga punya malu

    ah males ngasi komen tentang polah mereka, soal malu mereka beda tipis ama mahluk berkaki 4.

  • Amanah dari rakyat.

    Mobil senilai itu harusnya nencerminkan karisma yang menaikinya, yaitu orang yang jujur, amanah, selalu ingat akan Alloh, dan yang menjadi lantaran pemberi fasilitas... semoga pejabat kita selalu membela rakyat, dan tidak silau akan apa yang telah diberikannya.... ingatlah besok manusia akan mempertanggung jawabkan diakhirat bukan lagi rakyat yang menjadi tanggungan tetapi diri pribadi kita yang menjadi tanggung jawab kita...dihadapan Alloh..

  • Au akhhh,...

    memang udah ga pake hati nurani sih...,rakyat mah bodo amat,emang mreka pikirin.

  • Pemerintahan yang kumaha aing !

    Memang bener kata Telomani, sepertinya pemerintah kita sudah tidak lagi merasakan penderitaan rakyat jelata. Rakyat yang masih mengais-ngais sampah utk mendapatkan makan hari ini dan entah untuk makan esok. Rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, rakyat yang masih tinggal di kolong-kolong jembatan, sedangkan pejabat-pejabatnya berseliweran di jalan dengan mobil super mewah yang nota bene di danai oleh rakyatnya. Kalau menurut saya, mending uangnya buat membangun rumah yang layak huni yang disediakan khusus untuk mereka yang masih tinggal di kolong jembatan atau menciptakan lapangan kerja bagi pengangguran yang masih jutaan jumlahnya. Kasihan rakyat.

  • ??

    Malaysia,India, Belanda, dll. kl gak slh mobil dinas pejabatnya gak semahal kita, padahal mereka lebih sejahtera dr kita. Dasar pemerintah kita ini memang nggak punya rasa malu dgn rakyat yg masih byk hdp miskin.

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kirim

Nama:

Kota:

Email:

Judul:

Komentar:

Kode Verifikasi :

Masukkan Kode :

Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Tempo Interaktif. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan