Mad Thobi’i adalah salah satu cabang dari Hukum Mad. Mad Thobi’i artinya biasa atau alami, yaitu tidak kurang dan tidak lebih. Dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.
Di dalam ilmu tajwid, Mad Thobi’i sering disebut juga dengan Mad Ashli, artinya asal-muasal atau asal mula kejadian, dan merupakan kunci dasar dalam mempelajari hukum-hukum Mad Far’i.
Mad Thobi’i berlaku apabila:
- huruf berharakat Fathah ( ــــَــ ) bertemu dengan huruf Alif ( ا );
- huruf berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ );
- dan Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ )
- maka huruf-huruf tersebut dibaca panjang dua harakat.
Contoh Mad Thobi’i atau Mad Ashli
Huruf Hijaiya yang menggunakan tanda baca Superscript Alif/Alif Kecil di atas ( ٰ ), Subscript Alif/Alif Kecil di bawah ( ٖ ), Inverted Dhummah/Waw Kecil Terbalik di atas ( ٗ ), juga merupakan tanda baca Mad Thobi’i dan wajib dibaca panjang 2 harokat.
Akan tetapi yang perlu diingat, Hukum Mad Thobi’i tidak berlaku untuk huruf Alif. Apabila terjadi pertemuan antara:
- huruf Alif berharakat Fathah ( ــــَــ ) bertemu dengan huruf Alif ( ا ),
- Alif berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ );
- dan Alif berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ ),
- maka yang berlaku adalah Hukum Mad Badal <—- silahkan klik !
Hukum Mad Badal seringkali dianggap sebagai Mad Thobi’i, karena pertemuan hurufnya yang sama, yaitu Alif. Dan huruf Alif sendiri – untuk mushaf standar Indonesia – memiliki beragam nama.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda, “Jibril membacakan (Al-Quran) kepadaku dengan satu huruf (dialek) dan aku terus saja meminta tambahan hingga akhirnya berhenti sampai pada tujuh huruf.” (HR Bukhari dan Muslim)