Fokuscilacap.com, Kedungreja – Untuk meningkatkan produksi padi di wilayah kecamatan Kedungreja kabupaten Cilacap, maka Bupati Tatto Suwarto Pamuji bersama Dandim 0703 Cilacap dalam hal ini diwakili Kasdim Mayor Inf. Raji menggelar tanam padi serentak dengan sistem JARWO ( jajar legowo ) pada lahan persawahan desa Kedungreja, kecamatan Kedungreja, kabupaten Cilacap, Selasa (9/5/2017).

Kegiatan tersebut merupakan upaya kerjasama antara Pemkab dan melibatkan Kodim 0703 Cilacap dalam meningkatkan hasil produksi padi di wilayah tersebut, dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah pusat dalam pencapaian swasembada pangan.

“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa di Kecamatan Kedungreja ini terdapat sawah lebih kurang seluas 7000 hektare, dan 4.646 hektare diantaranya adalah Masa Tanam (MT) II.
Alhamdulilah dari tahun-ketahun daerah kita terus mengalami surplus sekitar 27.000 Ton untuk produksi padi. Semoga saja sistem jajar legowo ini, selalu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat khususnya bagi kelompok tani.” papar Tatto ketika mengisi acara tersebut.

Menurutnya, sektor pertanian di kecamatan Kedungreja merupakan sektor unggulan masyarakat. Sebab masyarakat di daerah itu bergerak dibidang pertanian. Selain itu,
pendapatan petani rata-rata lebih tinggi dari penduduk yang berusaha di sektor lain.

“Kita berharap, semoga dengan adanya kegiatan tutup tanam padi MT 2 ini mampu mendorong petani untuk lebih optimal menggarap sawah-sawah yang ada. Apalagi sekarang hujan masih turun, berarti mereka harus cepat bergerak karena fase turun ke sawah sudah masuk,” ujarnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, Cilacap masih dilirik oleh Pemerintah Pusat dan para PPL, Babinsa di wilayah berhak menerima penghargaan ketahanan pangan UPSUS Pajale tahun 2017 dengan tujuan untuk terus memaksimalkan produksi padi dengan berbagai teknologi berupa peralatan mesin pertanian maupun sejumlah bibit handal dan alat semprot tanaman.

“Ya, salah satunya dengan teknologi budidaya yang diterapkan adalah dengan sistem tanam jajar legowo atau familiar dengan sebutan ‘Gerakan Tanam Jarwo’. Sistem seperti ini bisa meningkatkan produksi padi dengan hasil 500 sampai 2 ribu kilogram per hektare nya,” jelasnya.

Demi meningkatkan produksi padi di Kedungreja, maka irigasi yang ada di 25 titik kecamatan Kedungreja juga sedang dalam tahap perbaikan. Tujuannya agar mampu mengairi sawah seluas 7000 hektare.

“Namun kita tetap optimis dalam pencapaian swasembada pangan. Karena saat ini hujan masih turun, kita mengimbau kepada para petani agar turun ke sawah dan segera manfaatkan lahan yang ada dengan sebaik mungkin. Kita berharap kepada Kelompok Tani, dan masyarakat lainnya agar melakukan tanam padi serentak,” pinta Tatto.

Ditambahkannya, kepada petani yang lahannya terpakai untuk pembangunan irigasi, maka dengan sadar agar mengikhlaskannya demi kepentingan bersama.

“Demi kepentingan kita bersama, maka petugas penyuluh pertanian dilapangan (PPL) dan Babinsa agar terus mengawal dan membimbing para kelompok tani terutama dalam penerapan sistem tanam jajar legowo ini.” terang Tatto.

Pada kegiatan itu tampak hadir, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Asisten II bidang pembangunan Dian, Kasdim 0703 Cilacap Mayor Inf. Raji mewakili Dandim, Pasiter Kodim 0703 Cilacap, Danramil 12 Kedungreja, serta dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Cilacap, SKPD terkait, Forkompimcam Kedungreja, tokoh masyarakat, para Babinsa dan para kelompok tani setempat. (ags/fkc)