Fokuscilacap.com, Lubuklinggau – Hari Kartini yang tepat jatuh pada tanggal 21 Aori, ternyata diperingati oleh seorang pemecah batu di bantaran sungai Kelingi Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Perempuan paro baya ini mengaku bernama Ajeng Kartini dan lahir di Cilacap Jawa Tengah.

Ajeng Kartini (45) warga Bengawan Solo, Kelurahan Pasar Satelit, Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, sesorang wanita tangguh pemecah batu di bantaran Sungai Kelingi itu sudah mengeluti pekerjaannya sebagai pemecah batu selama tiga tahun demi memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya sebanyak delapan orang.

Dua anaknya bahkan ikut juga bekerja sebagai pemecah baru dan penggali pasir di Sungai Kelingi tersebut.

Wajahnya yang sudah terlihat tua, tidak menyurutkan kerja kerasnya dalam mencari nafkah keluarga untuk membantu suaminya yang bekerja sebagai pencari batu di Sungai Kelingi dengan penghasilan sebanyak Rp10 ribu untuk satu kotak batu yang dipecahnya.

Saat ditanyai arti hari Kartini dengan polosnya ia menjawab hari Kartini adalah hari kasih sayang seorang ibu.
“Hari Kartini itu hari kasih sayang,” singkatnya, Minggu (24/4).

Ditanya lebih dalam soal Hari Kartini, dirinya mengaku tidak mengetahui maknanya. Ia hanya tahu bahwa nama yang diberikan orang tuanya adalah Ajeng Kartini, ia lahir di Cilacap dan hijrah ke Lubuklinggau sejak tahun 1985, ikut suaminya. (aky/fkc)