The Wayback Machine - https://web.archive.org/all/20050204085815/http://yudhara.com:80/strategi.htm
  Motto | Strategi
 

 

 

 

 
Strategi

         Untuk mencapai misi tersebut diatas, maka perlu disusun suatu strategi yang harus berfokus pada arah Bali di masa depan. Saya ingat sebuah kata - kata bijak yang pernah saya baca yaitu "If you don’t know where you are going, any road will take you there". Jadi sebenarnya untuk mencapai suatu tujuan memang banyak cara atau jalan yang bisa kita tempuh, namun untuk mencapai Bali Ajeg, maka dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada, terdapat beberapa strategi yang bisa saya sampaikan sebagai berikut:

1. Bidang Pariwisata
     1.1 Untuk mengantisipasi lingkungan eksternal yang sangat susah diprediksi dan            bahkan sering menimbulkan kejutan maka strategi yang harus dipilih adalah      Diversifikasi. Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada potensi - potensi yang      ada di kabupaten/kota yang dirasakan mempunyai kekuatan namun belum      diciptakan peluang.
     1.2 Untuk lebih memantapkan kunjungan wisatawan agar pariwisata bergairah            lagi, maka perlu dilakukan promosi terpadu secara rutin dan menghindari            bertindak sendiri-sendiri tanpa adanya koordinasi
     1.3 Melakukan pendataan terhadap kawasan wisata diseluruh Bali            melalui research/ penelitian
     1.4 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata melalui            pendidikan dan penelitian

2. Bidang Ekonomi
     2.1 Melaksanakan strategi diversifikasi yang mengacu pada potensi - potensi yang           ada di kabupaten/kota yang dirasakan memiliki kekuatan, tapi belum            diciptakan peluang, artinya harus berani mengambil bentuk keluar/bergeser            dari leading sector yang didahului dengan pembuatan perencanaan dan            program yang matang.
     2.2 Pada Sektor tertentu dengan focus pariwisata, maka strategi yang ditempuh            adalah bertahan, dengan  membuat prediksi waktu yang tepat. Disini            dibutuhkan SDM yang ahli untuk menentukan batas waktu, terutama            kalau dilakukan divestasi di sector lain.
     2.3 Mengedepankan ekonomi kerakyatan yang berbasis usaha kecil dan            menengah.

3. Bidang Sosial Budaya
           Untuk menjaga keutuhan ekologi Bali baik wilayah maupun prilaku      masyarakat Bali dari sikap-sikap arogansi (politik, adat, budaya) terhadap nilai      budaya Bali, maka dibutuhkan usaha untuk mewujudkan  tata ruang      yang bernuansakan keseimbangan hidup skala-niskala, vertical horizontal sesuai      konsep Tri Hita Karana. Dalam hal ini strategi yang diambil adalah:
     3.1 Meninjau kembali kebijakan (dalam bentuk peraturan daerah) yang sudah            tidak konsisten lagi
     3.2 Adaptif terhadap perubahan dan transpormasi budaya global dengan upaya            pemberdayaan masyarakat Bali secara ekonomi, budaya, politik melalui            peningkatan ekonomi kerakyatan, life skill dan sebagainya.
     3.3 Mentransdentalkan aspek Tri Hita Karana dalam berbagai tatanan kehidupan            (Poleksosbud) melaluiperncerahan, pendalaman Sradha dan Bhakti serta            komitmen kuat terhadap dharma agama dan Negara untuk mewujudkan Ajeg            Bali.

4. Bidang Pertanian
              Salah satu warisan nenek moyang yang mempunyai nilai yang sangat tinggi      adalah sawah-sawah yang berbentuk terasering (sawah tangga bertingkat), yang      menggunakan system Subak sebagai salah satu system pengairan sawah dimana      Subak dikenal sebagai lembaga sosioagraris religius. Sistem Subak ini mempunyai      peran ganda, yaitu disatu sisi sebagai salah satu system irigasi yang dapat dipakai      untuk system pertanian, karena Subak adalah suatu badan kerjasama di bidang      pengairan yang mengawasi pembagian air secara adil, sehingga memberi jaminan      kepada petani kecil tidak sampai kekurang air.
              Sedangkan disisi lain Subak adalah juga sebagai obyek wisata yang perlu      dipromosikan kepada pihak luar/mancanegara agar menarik wisatawan untuk      berkunjung di Bali. Dari uraian diatas, maka strategi yang dilakukan adalah      membuat kemasan tentang agro wisata, yaitu daerah pariwisata mancanegara.      Inilah yang akan bisa memenuhi harapan daerah Bali sebagai daerah agraris      yang akan memberi dampak positif kepada masyarakat Bali.

5. Bidang Keamanan
     Sebagai daerah tujuan wisata, maka Bali tidak bisa lepas dari sentuhan dunia luar.      Karena itu factor keamanan adalah sangat urgen untuk diusahakan, agar      keamanan Bali tetap terkendali. Sebagai langkah strategi  maka perlu diusahakan      sebagai berikut :
     5.1 Peningkatan kesadaran hukum masyarakat yang sudah mulai bergeser            sehingga menimbulkan pelanggaran-pelanggaran bahkan tindak criminal yang            mengganggu kenyamanan dan keamanan Bali karena itu perlu penegakkan            hukum yang lebih proaktif.
     5.2 Menerapkan budaya kerja dan disiplin kerja yang mengacu kepada            peningkatan sense of belonging sehingga semua pihak mempunyai            komitmen yang sama untuk Bali
     5.3 Peningkatan disiplin yang dimulai dari diri sendiri, karena disiplin adalah            angkah awal menuju sukses.

6. Bidang Pemerintahan
     Otonomi daerah adalah (UU No. 22 Tahun 1999 & UU No. 25 1999) suatu system      yang memberikan kewenangan dan kepercayaan kepada kabupaten/kota untuk      mengurus rumah tangga sendiri. Sebagai strategi langkah yang diambil adalah:
      6.1 Tetap harus mengusahakan adanya koordinasi, dan kerjasama antar             Kabupaten/Kota yang secarakeseluruhan merupakan satu kesatuan untuk             mencapai dan mempertahankan Ajeg Bali
      6.2 Mengusahakan peningkatan peran pemerintah terutama dalam pelayanan             publik.


Demikianlah, semoga sumbang pikiran ini ada manfaatnya bagi kita semua.





IGusti Bagus Yudhara, MBA