Daerah Bali saat ini adalah merupakan suatu
wadah terjadinya pergaulan international, dimana tamu-tamu
mancanegara dan wisatawan nusantara hadir di Bali untuk menikmati
keindahan alam, budaya yang unik yang bernafaskan agama Hindu.
Ekosistem Bali tidak saja didukung oleh sumber daya alam,
tetapi juga kebudayaan yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan
dengan nuansa Hindu.
Kebudayaan Bali yang dijiwai oleh agama Hindu memberikan ciri
yang khas kepada masyarakat Bali sebagai komunitas yang ritualistic
dalam system agama, system budaya, system social yang tumbuh
subur di Bali.
Sedangkan local genius Bali terakomodasikan
secara sinergis dari keramahan masyarakat Bali, budaya Bali,
dengan kekentalan estetikanya, religius, keharmonisan dan
kedinamisan menunjukan cara berpikir, berbicara dan berbuat
(Filosofis Tri Kaya Parisuda), tidak saja bermakna etnisitas
tetapi universal, melingkupi gerak hidup mikro dan makro,
bahkan skala dan niskala.
Bali tetap berada dalam keterbukaan lintas
etnik dan lintas budaya, lebih-lebih di era globalisasi, selalu
bersifat konservatif terhadap tatanan nilai kehidupan yang
disakralkan/ disucikan, namun sebaliknya moderat dan dinamis
terhadap perkembangan Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Seni). Sebagai ekspresi budaya masyarakat di abad Milenium
ini, maka untuk menghadapi dan mempertahankan kondisi-kondisi
positif yang dimiliki daerah Bali, maka dibutuhkanlah para
penerus masa depan untuk Bali, yang bisa mengantarkan Bali
menjadi daerah Bali yang Ajeg yaitu kuat dan kokoh di segala
hidup dan kehidupan.
Dalam hal ini dibutuhkan sekali seseorang yang mau bekerja
keras demi kepentingan persatuan dan kesatuan pulau Bali pada
khususnya dan kesatuan Negara Republik Indonesia pada umumnya.
Memang kualitas daripada seseorang tidak bisa dinilai dari
kata-kata atau ucapanya, tapi yang paling penting adalah komitmen
dan karya nyatanya. Marilah kita bersama-sama mencari solusi
terbaik dengan jalan melakukan instropeksi diri dan jangan
semata-mata menyalahkan pihak lain tanpa berani mengakui kekurangan
diri sendiri. Mudah-mudahan sumbangan pikiran saya nantinya
bisa menjadi karya nyata.
I Gusti Bagus Yudhara, MBA |