Naomi Susilowati Setiono

Pengusaha Batik, Mantan Kernet Bus

Kegetiran hidup tak menyurutkan perjuangan Naomi Susilowati Setiono (46) dalam menjalani kesehariannya. Dengan berapi-api, wanita sederhana ini menuturkan kisah hidupnya yang diawali sebagai tukang cuci baju, pemotong batang rokok, kernet bus antarkota, dan akhirnya menjadi pengusaha serta perajin batik lasem.

Nursyahbani Katjusungkana

Politisi Perempuan untuk Keadilan

Mantan Direktur Eksekutif Solidaritas Perempuan dan Direktur LBH Asosiasi Perempuan untuk Keadilan (APIK) Jakarta, ini seorang aktivis dan pengacara yang kemudian terjun ke dunia politik praktis. Setelah menjadi Anggota MPR Utusan Golongan (1999-2004) kemudian masuk PKB dan terpilih menjadi Anggota DPR RI (2004-2009) dari Distrik Jawa Timur II.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
:: Beranda :: Berita :: Profesi :: Politisi :: Pejabat :: Pengusaha :: Pemuka :: Selebriti :: Aneka ::
  E - T I . COM
 ► Majalah TI
 ► Selamat HUT
 ► Pernikahan
 ► In Memoriam
 ► Obrolan
 ► Poling Tokoh
 ► Kirim Pesan
 ► Beritahu Teman
 ► Search
 ► Redaksi
 ► Buku Tamu
 
 

 
 
   

 

 

 
N

na - nz

Nabiel Makarim
Nanang Hariadi

► Nani Sadikin

Naomi Susilowati Setiono

► Naro, Dr. J

Nashiruddin Daud, Tengku ^

Nasruddin Hars (1942-2005)

► Nasution Mangatas, SH

Natabaya, AS Prof, SH LLM

Natan Setiabudi

Nelson Tansu

Neno Warisman

► Ngurah Rai, I Gusti. (19l7-1946)

NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin)

► Nopirin, Dr,MA,

Nortier Simanungkalit

► Notonagoro

► Noviantika Nasution, Dra

► Nuku Muhammad Amiruddin (1738-l805)

► Nur Iskandar, KH
Nurcholis Madjid
Nurdin Halid

Nurdin Purnomo

Nurdin Tampubolon

Nursyahbani Katjasungkana

Nurul Arifin
Nuzran Joher

► Nyak Arief, Teuku (1899-1946)

► Nyi Ageng Ageng (1752-1828)

Nazaruddin Sjamsuddin

 

Nurdin Purnomo

Suku Tionghoa Urutan Tiga

Deklarator dan Ketua Umum DPP Partai Bhineka Tunggal Ika Indonesia (PBI) ini, sebagai warga negara Indonesia dari suku Tionghoa, menyatakan siap memimpin bangsa dan negara ini. Menurutnya, sangat keliru jika masih ada sikap memusuhi suku Tionghoa di Indonesia. Suku Tionghoa yang sudah menjadi WNI berjumlah sekitar 22 juta jiwa. Menempati urutan ketiga setelah Jawa dan Sunda. Jadi, sangat janggal, jika terbesar ketiga masih dimusuhi.

 

Nurul Arifin

Artis Partai Golkar

Caleg Partai Golkar yang juga artis sinetron, ini mengalami musibah berturut-turut selama bulan Maret 2003. Anak sulungnya, Maura, masuk rumah sakit karena demam berdarah. Belum lagi anaknya sembuh, giliran Nurul yang kena demam berdarah. Tidak berapa lama setelah sembuh, Nurul harus masuk rumah sakit lagi karena kecelakaan.

 

Nurdin Halid

Sekali Lagi Jadi Tersangka

Sekali lagi, Ketua Umum Inkud yang juga Ketua Dekopin, Ketua Umum PSSI dan Anggota DPR-RI dari Partai Golkar (1999-2004),  ini ditetapkan jadi tersangka. Jika sebelumnya ia pernah berstatus tersangka kasus korupsi dana Koperasi Distribusi Indonesia (KDI) dan Puskud Hasanuddin Makassar, kali ini dalam kasus gula impor ilegal.

 

Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA

Ketua Komisi Pemilihan Umum

Lahir di Bireuen, Aceh, pada 5 November 1944, Nazaruddin Sjamsuddin menamatkan pendidikan sampai SMA di Provinsi yang sekarang bernama Nanggroe Aceh Darussalam itu. Setelah meraih gelar sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia pada awal 1970, tahun tahun berikutnya dihabiskan di Monash University, Melbourne, Australia, dimana ia memperoleh gelar MA dan PhD, juga dalam ilmu politik.

 

Nasruddin Hars (1942-2005)

Mantan Ketua PWI Jaya

Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya Nasruddin Hars meninggal dunia dalam usia 62 tahun di Hotel Meligo, Meulaboh,  Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, sekitar pukul 18.00 Minggu 26 Juni 2005,  karena gangguan jantung. Jenazah dimakamkan Senin 27 Juni 2005 di tanah kelahirannya, Krueng Mane, Aceh Utara.

 

Prof Nelson Tansu, Ph.D.

Usia 25 Tahun Sudah Mengajar S-3

Dia asli orang Indonesia yang prestasinya diakui dunia internasional. Pria kelahiran Medan 20 Oktober 1977, ini sudah meraih 11 penghargaan dan memiliki tiga hak paten atas penemuan risetnya. Pada usia 25 tahun ia telah berhasil meraih gelar PhD di University of Wisconsin, Madison, dan kemudian langsung mengajar mahasiswa S-3.

 

Nuzran Joher

Senator Muda dari Jambi

Dia anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berusia muda dari propinsi Jambi. Mantan Sekjen PB HMI 2002-2004 kelahiran Kerinci, Jambi 28 Oktober 1973, ini bervisi SEGAR (Sehat, Ekonomis, Gagasan Aktual dan Reaslistik). Dia juga ingin posisi lembaga DPD seperti senat pada sistem politik bikameral di negara demokrasi maju.

 

DR. Ir. Nurdin Tampubolon (1)

Berpolitik Demi Rakyat

Pria paruh baya ini setelah sukses berbisnis dengan berbagai karya nyata, merambah ke dunia politik. Tekadnya sebagai politisi ingin berjuang dan mengabdi menyejahterakan rakyat. Anggota MPR RI 2003-2004 ini berhasil meraih kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sumatera Utara periode 2004-2009.

 

Pdt. Natan Setiabudi, STh,PhD

Pelayan Lintas Waktu dan Ruang

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indo-nesia periode 2000-2005 ini seorang pekerja keras yang bersifat timeless dan spaceless. Baginya waktu dan ruang adalah hampa selama bekerja. Tiada hari tanpa berpikir dan menulis. Waktu dan tempat seakan tidak bisa mengaturnya jika sedang mencari atau sedang menemukan sesuatu ide.

 

Nabiel Makarim

Si Burung Phoenix

Ia pantas digelari Si Burung Phoenix. Burung dalam mitologi Yunani yang bertampang jelek tapi setiap kali mati, dari abunya hidup lagi Phoenix yang baru. Ia tipe manusia yang tak mau menyerah, seperti burung Phoenix. Kariernya berliku timbul tenggelam sampai akhirnya ia menjabat Menteri Lingkungan Hidup.

 

NH Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin)

Pengarang Sastra Feminis

Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telajur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang penga-rang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis.

 

Nurcholis Madjid

Cendekiawan Muslim Milik Bangsa

Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur) merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Ia cendekiawan muslim milik bangsa. Gagasan tentang pluralisme telah menempat-kannya sebagai intelektual muslim terdepan. Terlebih di saat Indonesia sedang terjerumus di dalam berbagai kemorosotan dan ancaman disintegrasi bangsa.