Kawasan wisata Pantai Air Mati yang berjarak lima kilometer dari Kota Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, merupakan salah satu kawasan yang cocok untuk kegiatan pengamatan burung. Pengamat burung dari Yayasan Palung, Hudi DW di Pontianak, Sabtu (29/4) mengatakan, di kawasan tersebut terdapat aneka jenis burung yang beberapa diantaranya termasuk burung endemik atau jenis burung yang hanya terdapat di tempat tertentu.

Avian Influenza (AI) menjadi berita lagi karena ditemukannya kasus-kasus baru kematian pada manusia, kasus- kasus baru pada burung-burung liar di Eropa dan Afrika, serta penyerangan beberapa penduduk desa terhadap burung-burung di daerah tempat tinggalnya.  Tindakan yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia sama seperti yang di lakukan oleh pemerintah-pemerintah lainnya, dan terfokus pada pengawasan, vaksinasi, pemusnahan unggas yang terinfeksi, serta memperketat pengaturan dan pengawasan peternakan unggas dan ayam.  Namun demikian, tetap akan ada pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh berbagai pihak bahwa burung liar khususnya burung liar yang bermigrasi memainkan perananan penting dalam menyebarkan avian influenza (Highly Pathogenic Avian Influenza, HPAI atau yang dikenal dengan H5N1).  Jika pendapat ini menyebabkan terjadinya upaya-upaya pembunuhan atau pengusiran burung-burung liar (wild birds), maka di khawatirkan akan terjadi penyebaran sumber penyakit, dimana upaya-upaya yang dilakukan seharusnya di fokuskan pada pekerjaan-pekerjaan penting untuk mendeteksi dan mengontrol Avian Influenza pada unggas-unggas peliharaan yang sangat potensial sebagai  sumbernya.

Silahkan lihat FAQ berikut:

A forest is given out as a logging concession, logged heavily, and then its degraded condition is used as a justification to request a licence to clear cut the entire area and convert it to fast growing alien timber species, or oil palm. This has become one of the main ways deforestation happens in Indonesia. With the Department of Forestry themselves admitting that at least 14 million hectares of production forest are already â??degraded, denuded, or converted to farmlandâ?? this process of licensed deforestation seemed likely to be the fate of Indonesiaâ??s 43 million hectares of production forest. And then last year the Forestry Department issued a bold policy decision (No. 159/Menhut-II/2004) which allowed for degraded forests to be managed for ecological restoration. Is this a real alternative for logged forests? And how far has it been implemented?