"PR" Edisi Terbaru
Sekilas Pikiran Rakyat
Kontak Pe eR Kecil

24 MARET 1966
24 MARET 2006

Minggu, 27 Agustus 2006

Edisi Cetak

SUPLEMEN

> RUBRIK
Utama
Warcil
Cerita Orang Ngetop
Sahabat Kita
Prestasi
Kuncup
Sajak
Tahukah Kamu
 
> IKLAN MINI BARIS
Hotel
Komputer
Lowongan Kerja
Mobil
Rumah
Sepeda Motor
Telepon
 
> WEBMAIL
pikiran-rakyat.com
pikiran-rakyat.co.id
 
> ARSIP
Pikiran Rakyat
Teropong
Selisik
Belia
Gelora
Kampus
Cakrawala
Otokir
Khazanah
Hikmah
Pe eR Kecil
 
> CERITA ORANG NGETOP
Ririn Dwi Aryanti Hobi Main Sepak Bola 

Namanya mulai melejit saat ia pertama kali bermain di sinetron “Ada Apa Dengan Cinta” alias “AADC”. Saat itu, Ririn Dwi Aryanti, pendatang baru yang berwajah asli Indonesia ini terpilih memerankan tokoh utama bernama Cinta dalam AADC yang dibuat dengan bentuk sinetron.

Tak pelak, wajah manis Ririn memang bikin penonton pada terkesan tuh.... Alhasil, nama Ririn pun semakin melejit seiring peran baru yang dimainkannya di sejumlah sinetron, seperti “Cincin” yang sangat disukai pemirsa TV.

Dara kelahiran 6 November 1985 ini pun tak membuang kesempatan saat ia ditunjuk sebagai presenter sebuah acara infotainment di TV7, atau mengisi berbagai acara keartisan.

Dulu, saat dirinya masih kecil, sedikit pun tak mengira akan terjun ke dunia hiburan. Alasannya, Ririn yang saat ini tampak anggun, sungguh berbeda dengan masa kecilnya. Di rumahnya saja, Ririn dijuluki si jorok yang tomboy karena kebiasaannya main di got dan main sepak bola.

Diwawancarai Selasa (15/8), Ririn yang berdarah Jawa ini mengungkapkan cerita berkesannya di masa kecil. Nah, berkenaan juga dengan peringatan HUT ke-61 Kemerdekaan RI yang jatuh 17 Agustus, kakak kita yang kemayu ini berkisah juga tentang pengalamannya di saat 17 Agustusan. Yuk kita korek....

**

Namanya sifat memang sulit dihilangkan. Begitu pun di saat aku kecil. Nggak tau awalnya bagaimana, waktu kecil tuh aku sangat tomboy dan nggak bisa pakai baju bersih. Alamaak, betapa tersiksanya jika kedua orang tuaku, Amelia Rusanti dan Sudiman Riantonoto, sudah melarangku keluar rumah.

Saat ibuku ada di rumah, aku harus betah bermain boneka Barbie dan didandani layaknya anak perempuan. Aku sih pura-pura suka, nurut sama ibu lantaran takut diomelin. Padahal, di balik itu aku punya hobi sepak bola dan manjat-manjat tempat yang tinggi, entah itu pohon, atap, atau pagar rumah.

Nggak kebayang deh badungnya aku, kalau ibu dan ayah sudah berangkat kerja, pasti aku langsung kabur naik pagar rumah meskipun pintunya sudah digembok rapat-rapat. Begitu keluar pagar, aku pun serasa jadi anak liar yang tingkahnya kayak laki-laki. Main bola, manjat pohon sampai nyebur ke got yang warnanya hitam dan bau. Nah lho, kalau sudah bau begini, pasti badanku habis disikat pakai sikat cucian karena penuh dengan kotoran. Hiyyy... jorok yaa...

Sama seperti keseharianku yang tomboy, di saat perayaan 17 Agustusan tiba, aku juga termasuk anak yang paling aktif. Nggak mau ketinggalan deh, semua perlombaan pasti aku ikuti. Mulai dari balap kerupuk, kelereng, balap karung, bakiak sampai lomba sepak bola yang main lumpur-lumpuran pun, aku ikuti.

Waktu itu, perlombaan sepak bola cuma buat anak cowok. Olala, karena penasaran pengen ikutan, akhirnya aku pun dizinkan buat ikut hingga akhirnya dapat juara.

Namun alangkah terkejutnya ibuku saat aku pulang ke rumah. Dengan mimik yang penuh kemarahan, ibuku melarangku untuk masuk ke dalam rumah. Pasalnya, tubuh dan wajahku sudah berubah menjadi cokelat terbalut lumpur.

Mau nggak mau deh, akhirnya aku dimandikan di depan rumah dengan menggunakan selang penyemprot yang biasa dipakai mencuci mobil. Hayaaah.... malu-malu tapi asyik juga sih.... (Dini Budiman)***

 
© 2006 - Pikiran Rakyat Bandung
Dikelola oleh Pusat Data Redaksi (Unit: Cyber Media-Dokumentasi Digital)
Kembali ke Atas