Transistor Terkecil Dibuat dari "Goresan Pensil"
Seorang peneliti Manchester menunjukkan chip yang mengandung komponen dari bahan graphene.
Minggu, 20 April 2008 | 13:06 WIB

JAKARTA, MINGGU - Dalam satu goresan pensil mungkin dapat disusun ribuan transistor. Bagaimana tidak, untuk membuat sebuah transistor terkecil di dunia, hanya cukup 10 atom graphene dari bahan baku pensil, grafit.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Science edisi terbaru, kesuksesaan ini buah kolaborasi Dr Kostya Novoselov dan Profesor Andre Geim dari Sekolah Fiiska dan Astronomi Universitas Manchester, Inggris. Berkat temuannya, sebuah transistor dapat dibuat dengan ukuran lebih kecil dari sebuah molekul.

Semakin kecil ukuran transistor, semakin besar peluangnya menanamkannya dalam rangkaian sebuah chip. Sejak chip pertama kali dikembangkan tahun 1960-an, para ilmuwan terus berusaha memperkecil ukuran sebuah transistor karena pengaruh Hukum Moore yang dikemukakan Gordon Moore, pendiri Intel. Hukum yang sebenarnya prediksi Moore tersebut menjadi target perusahaan chip untuk melipatgandakan jumlah transistor dalam satu keping chip prosesor setiap dua tahun.

Miniaturisasi transistor terus menjadi tantangan dalam industri komputasi. Namun, teknologi berbasis silikon yang dipakai saat ini diperkirakan menghadapi batas antara 10-20 tahun ke depan. Ukuran sebuah komponen dalam chip tidak mungkin diperkecil kurang dari 10 nanometer karena pada kondisi tersebut semua oksida semikonduktor, termasuk silikon, tidak terkontrol jika dicetak di atas permukaan seperti air yang diteteskan di atas loyang panas.

Graphene dapat menjawab tantangan tersebut karena tetap stabil pada suhu tinggi dan bersifat konduktif atau menghantar listrik dalam ukuran satu nanometer sekalipun. Penelitian di Manchester telah membuktikan kemampuan graphene membentuk komponen listrik yang berukuran di bawah 10 nanometer.

Namun, jangan berharap dulu bisa membuat superprosesor dengan transistor ini. Sebab, fokus peneliti baru pada tahap memperkecil ukuran transistor dan belum sampai pada tahap merangkainya menjadi sirkuit elektronika.

"Lagipula, belum ada teknologi yang dapat memotong dalam ukuran nanometer secara presisi. Namun, ini sama besarnya dengan tantangan yang harus dihadapi pascasilikon. Setidaknya, kami punya material yang dapat memenuhi tantangan tersebut," ujar Geim.   

Material ini ditemukan pertama kali oleh Geim dan timnya empat tahun lalu dan menjadi topik hangat dalam penelitian fisika dan material saat ini. Graphene merupakan material pertama yang memiliki ketebalan satu atom karena bisa digambarkan sebagai atom-atom grafit yang disusun berjajar.(PHYSORG/WAH)


WAH
Share on Facebook
Nilai 7 A A A
Ada 18 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
Redaksi @ Jumat, 13 Juni 2008 | 20:41 WIB
Makasih Martin atas koreksinya. Kesalahan sudah diperbaiki termasuk sejumlah typo di artikel ini.
martin @ Rabu, 28 Mei 2008 | 22:21 WIB
"hukum Law yang dikemukakan Gordon Moore" ? kekekek beritanya dibaca di layar screen komputer, sambil mendengarkan musik lagu.
erick @ Selasa, 27 Mei 2008 | 03:50 WIB
Wah ntu mahh jurusan Sistem Komputer tohh.. PROMOSI Jurusan g Ouyy hihihi.... Wah kalo neh transistor dah jadi komponen elektronika, perkembangan komputer tambah pesat tohhh.. (^.~)..
gugus @ Jumat, 23 Mei 2008 | 13:14 WIB
wah jangan jangan cel2x otak manusia yang jumlahnya milyaran dapat digantikan oleh cel elektronik donk
Raja Adya Fatiha @ Minggu, 18 Mei 2008 | 19:48 WIB
heu heu heu heu bisa aja tu orang............. sekolahnya jurusan apaan yaah........., selain pinter ngoprek, pinter juga bikin proposalnya.....
Posting komentar anda
Nama
Email
Komentar
Security Code
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
88