telepon dari bulan

Tinggalkan komentar

sedang menunggu telepon dari bulan. biasanya mereka selalu menyampaikan pesan gembira. bukan seperti orang-orang di sini yang selalu merasa berkubang  nestapa. aku mencoba belajar menjadi bagian dari mereka, yang selalu menyampaikan pesan gembira itu

yang terkurung sendiri entah dimana…

Tinggalkan komentar

aku menempati diriku dalam sebuah ruangan yang dipenuhi kaca. hingga aku tak dapat meraba bagaimana kenyataan di luar sana. begitu membiasnya bayangan diri aku lupa akan sesuatu yang tak pernah ikut terbiaskan. sesuatu yang bersembunyi terlalu jauh. meringkuk sepi dan kedinginan. aku susah untuk menggapainya. mencoba menyelamatkannya. karena ia begitu jauh terpuruk dalam sebuah lubang yang dipenuhi cahaya putih dan tajam menusuk mata. suaranya selalu terdengar merintih jikala aku ingin beristirahat dari segala rutinitas yang melelahkan. terkadang kudengar ia mendobrak-dobrak dinding tempat ia bersembunyi untuk dapat keluar dengan segera dari lubang itu. tapi ketika aku mencoba mencarinya. dan  menelusuri dimana keberadaannya, aku mendengar suaranya semakin menjauh. seperti pelan-pelan diseret legam malam yang melahap cahayanya yang juga pelan-pelan menciut.

terkadang aku sangat lupa, siapa dia. siapa aku.

tempurung

Tinggalkan komentar

jenuh ini mengurung kepala

menutup cahayanya

mengundang sembilu tumbuh mekar dalam dada

apakah ini namanya kematian pada rasa?

buta rasa

Tinggalkan komentar

mulai berjalan tanpa mata.
indera pengecap buta.
indera pencium buta.
indera peraba buta.
indera pendengaran buta.
segala rasa buta.
kaki melangkah pada arah yang tak kumau.

perempuan yang menyukai polisi tidur

Tinggalkan komentar

:Refila

aku tak tahu mengapa kau menyukai jalan-jalan yang menanjak
padahal tubuh kurusmu itu tengah asyik menyeret-nyeret beban yang menggelantung pada mata kaki
adakah dendam sejarah yang terbakar di dalam kepala?
sampai kau muntahkan marah itu pada polisi-polisi tidur
mungkin kau ingin menaklukkan rintangan
atau kau senang melambung-lambung sebab langit dapat kau jangkau

hei, kau perempuan yang menyukai polisi tidur
sudahkah kau temukan polisi tidur yang tinggi?
kelak bisa kau daki untuk memungut bintang

kepada seseorang yang menyerupai kampret…

Tinggalkan komentar

: pencuri yang menyukai malam rabu dan kamis

entah berapa ratus barang  kau pungut dari kamar-kamar anak gadis yang sedang tertidur pulas sepanjang hidupmu pada malam bulan purnama yang sedang menyepuh sinarnya. dan aku tahu beberapa di antara barang-barang itu adalah milikku. celengan boneka hujan. lampu cas. dan telepon genggam.

aku menebak bagaimana rupa-rupamu. kutahu kau pastilah lelaki. yang suka menenteng penggalah panjang dengan jaring dan perekat super kuat tersangkut pada ujung-ujungnya tiap malam rabu dan kamis. kau berteman dengan kampret! hingga kau meniru wujudnya. hidupmu sepanjang hari hanya mengawasi jendela dari kamar-kamar anak gadis. jikaku tanya jendela mana yang paling bagus, pastilah kau tahu milik siapa. tentu saja yang paling bagus itu yang paling gampang kau korek.

bagaimana dengan jendela kamarku? berapa lama kau lumat waktu ketika kau toreh jendelaku? sampai-sampai tiap malam rabu dan kamis jendelaku selalu berdiri dengan luka menganga. bagaimana bila jendela kamarmu tiba-tiba ada yang mengorek? barang apa yang hilang dari kamarmu?

bolehkah kudapati sedikit kenangan yang menempel pada celengan boneka hujan, sinar pada lampu cas dan pesan-pesan singkat pada telepon genggamku?

luka lupa luka

2 Komentar

: telapak kaki sebelah kananku

hanya saja sakitnya terasa seperti ada banyak pecahan kaca yang saling bergesek dalam daging ku. sejak kau menitipkan luka itu 1 bulan yang lalu. apakah kau lupa rasanya luka? apakah kau juga memelihara luka hingga kau lupa? lupa pada luka-luka yang saling kita toreh sejak kita bersitatap 1 bulan lalu. padahal luka-luka itu sama-sama ingin kita pelihara. hanya saja sakitnya terasa seperti ada banyak pecahan kaca yang saling bergesek dalam daging ku.

-090610-

Lara

Tinggalkan komentar

sepertinya Lara enggan memejamkan mata karena ia masih sibuk mencari bagian dirinya yang hilang terseret arus waktu. tiap sebentar ia membuka kembali buku hariannya. lalu beralih ke dalam album foto. Lara masih lupa satu bagian dari dirinya. ia lupa di mana ia menyimpannya. kadang ia letih mencari lalu ia diam saja di sudut kamar sambil berpagut tangan merenungi. Lara masih ingin mencari bagian dirinya yang hilang. padahal sudah cukup menikmati apa yang sudah ia dapati. tapi mengapa bagian dirinya yang hilang itu baru ia cari sekarang? ternyata Lara lupa kalau bagian dirinya yang hilang itu adalah lara itu sendiri. pelipurnya.

april

1 Komentar

bulan april saya di serang banyak penyakit ringan yang menyebalkan. suara yang hilang total akibat batuk alergi yang akut (hingga kini suara saya berubah), mata kanan yang kena infeksi dan beberapa malapetaka lainnya seperti kena sengat lebah, jatuh di kamar mandi dan berbagai hal sial lainnya. awal bulan mei, tensi darah naik sampai 149. saya nyaris jatuh pingsan di pustaka wilayah pekanbaru yang termegah se asia tenggara itu. sekarang pinggang saya sakit akibat kurang minum dan berbagai faktor lain. rasanya seperti lumpuh.
ibu bilang saya stres. terlalu banyak memikirkan. tapi saya merasa saya baik2 saja. saya hanya agak lelah. dan hanya merasa tidak berdaya dengan apa yang semestinya saya kerjakan.

hampir tiap saat saya berpikir, kematian semakin mendekati. saya takut. mungkin benar saya sedang stres.

saya suntuk!

Tinggalkan komentar

ugh!

saya suntuk!

saya jadi malas ngomong!

habis, semua orang yang saya ajak ngomong suka nggak nyambung!

bikin sakit hati!

pada mens semua kali ya!

lama-lama saya jadi mules!

orang-orang mulai kelihatan seperti membuka topengnya!

saya kira mereka itu sama seperti saya!

sungguh saya tak mau banyak ngomong lagi!

sama siapa pun!

karena saya tidak mau di bilang NOL besar!

tapi orang-orang memang mulai kelihatan tak malu bertopeng!

MUAK aku!

Entri Lama