Sebuah tanda tanpa makna

Berharap bisa menjadi titik dan koma dalam sebuah kalimat, mungkin tak hanya itu, tapi semua tanda baca yang bisa mengartikan kata.

Menatapmu 9 September 2009

Filed under: puisi Go Blog — nDa @ 2:52 am

Menatap matamu adalah,
Bagai berdiang diperapian saat hujan dan dingin
Apimu hangatkan tiap relung sukmaku

Menatap matamu adalah,
Bagai tersesat dibelantara asa
Yang membuatku terus berjalan dan lupa arah pulang

Menatap matamu adalah,
Bagai terkunci dalam ruang rindu yang gelap
Membuatku menggapai-gapai damba sentuhmu

Menatap matamu adalah,
Suatu kesadaran
Kesadaran bahwa kau telah memberi arti bagiku, bagi hatiku.

*Sebuah kado untuk 311*

 

eLING LaN wASPadA 2 September 2009

Filed under: Cangkru'an — nDa @ 8:40 am

“kami sendiri yang membangun kesempitan
di tengah keleluasaan ini
kami sendiri yang bikin bumerang
untuk menikam perut kami
dan perut anak-anak kami ……”

Begini jadinya
Gelap mripat
Matahari yang kami salahkan ……”

“Demikianlah, kami pun saling memandang
Asing dan termangu-mangu
Cintakasih dan kebencian
Menyatu
Gusti, pertemuan kami semu
Lamis dan harus saling menipu
Salah menyalahkan, keliru memahamkan
Bertengkar untuk hal-hal picisan
Menjadi sombong dan saling meniadakan ……”

duh Gusti ………………….
paringana keslametan dumateng dalem