Landschaap Hospital atau Rumah Sakit Kerajaan
[Senin,09 November 2009]

Mengenal RSU Abdul Wahab Sjahranie (Bagian 1):
MENCIPTAKAN sumber daya manusia (SDM) yang andal dan berkualitas hanya mungkin dilakukan jika standar kesehatan masyarakat terpenuhi secara layak. Butir ketiga misi pembangunan Provinsi Kaltim adalah meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terkait hal itu, mulai hari ini diturunkan tulisan profil Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie (RSU AWS) Samarinda sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan fasilitas kesehatan masyarakat yang dikembangkan dalam periode kepemimpinan H Awang Faroek Ishak - H Farid Wadjdy. Berikut tulisannya.

RSU A Wahab Sjahranie,  awalnya didirikan pada 1933 di Emma Straat (sekarang Jalan Gurami), Samarinda.  Dokter yang memimpin adalah dr Gober, seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu, orang Belanda menyebutnya Landschaap Hospital atau bisa diartikan dengan Rumah Sakit Kerajaan. Sebagian bangunan dan lahan landschaap hospital sekarang adalah bangunan yang ditempati Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda, meski bentuk dan ukurannya tak lagi persis sama dengan bangunan awal landschaap hospital didirikan. Kapasitas layanan pasti berbeda jika dibandingkan dengan RSU A Wahab Sjahranie yang ada sekarang. Selain faktor modernisasi, faktor jumlah penduduk pun turut memberi andil perubahan.

Dalam proses perjalanannya, Landschaap Hospital pertama kali dipimpin orang asli Indonesia pada 1938. Dokter yang sangat berjasa itu adalah dr Soewardji Prawiro Hardjo (1938-1945). Soewardji menjadi  satu-satunya dokter yang ada di rumah sakit ketika itu dan harus bertanggung jawab melayani kesehatan masyarakat kala itu. Penyebabnya, dokter-dokter Belanda kembali ke negerinya, menyusul tensi politik yang kian panas terkait perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dan kekisruhan Belanda  menghadapi Jepang.   

Pada 1974, Pemprov Kaltim yang ketika itu dipimpin Gubernur  A Wahab Sjahranie mulai memikirkan untuk membangun satu rumah sakit yang lebih layak demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Perkembangan jaman dan pertumbuhan masyarakat yang kian besar menuntut tambahan fasilitas kesehatan yang lebih baik. 1977, sebagian peralatan kesehatan mulai dipindahkan dari Landschaap Hospital ke bangunan rumah sakit yang baru, yang kini menjadi RSU A Wahab Sjahranie.

"Saat pemindahan 1977 itu, belum semua fasilitas kesehatan yang ada di Landschaap Hospital dipindahkan. Baru poliklinik dan perlengkapan pendukung fasilitas untuk rawat jalan pasien saja," kata Direktur Umum RSU A Wahab Sjahranie.  

Pada tanggal 12 November 1977, rumah sakit yang baru digunakan itu akhirnya diresmikan oleh Gubernur Brigjend H Abdul Wahab Sjahranie dan diberi nama Rumah Sakit Segiri. Secara keseluruhan, peralatan dari Landschaap Hospital baru bisa dipindahkan pada 21 Juli 1984. Dan 2 tahun kemudian, tepatnya 22 Februari 1986, rumah sakit ini kembali berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum A Wahab Sjahranie.  Pergantian ini lebih dimaksudkan untuk mengenang dan menghargai upaya dan perjuangan Gubernur Abdul Wahab Sjahranie mewujudkan rumah sakit yang lebih layak bagi masyarakat. (samsul arifin/hmsprov/bersambung)

 


[ Kembali ]