Jogja | Borobudur | Solo | Dieng Plateau | Semarang | Pacitan
Tempat Wisata | Hotel | Kuliner | Rental Mobil | Foto-foto Dieng Plateau
Dieng Plateau / Obyek Wisata / Wisata Kuliner / Mie Ongklok

MIE ONGKLOK - Ikon Kuliner yang Bikin Lidah Lumer

Mie Ongklok
Album Foto (5 foto)

Tidak jauh dari Dieng, Mie Ongklok adalah raja yang menjadi ikon kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Perpaduan antara mie, sayuran, kuah kental dengan resep rahasia serta cara memasak yang unik menjadikannya primadona di antara jenis olahan mie lainnya.

MIE ONGKLOK
Jl. Pasukan Ronggolawe No. 14 Wonosobo

MIE ONGKLOK - Ikon Kuliner yang Bikin Lidah Lumer

Warung kecil di depan sebuah rumah di Jalan Pasukan Ronggolawe Wonosobo itu nampak biasa saja. Tempatnya tidak begitu luas dan propertinya pun tidak mewah. Namun hampir semua penduduk Wonosobo dan Dieng menyebutkan warung Mie Ongklok Longkrang sebagai referensi tempat makan mie ongklok yang enak dan khas. Tidak banyak berbeda dengan jenis olahan mie lainnya, bahan utama mie ongklok adalah mie kuning dan sayuran. Bedanya, bila yang lain menggunakan sawi, maka mie ongklok mencampurkan kubis dan kucai mentah. Jika biasanya mie harus direbus terlebih dahulu, maka untuk menyajikan mie ongklok, mie bersama kubis dan kucai mentah cukup dimasukkan ke dalam semacam saringan dari bambu dan di "ongklok-ongklok" atau dicelupkan berkali-kali ke dalam air mendidih.

Kuah yang dipergunakan pun berbeda. Mie dan sayuran ditata di dalam mangkuk kemudian disiram dengan dua jenis kuah. Kuah pertama adalah kuah kental berwarna cokelat yang dibuat dari campuran saripati singkong, gula merah, ebi, dan resep rahasia lainnya. Setelah itu mie disiram lagi dengan kuah bumbu kacang. Taburan merica bubuk dan bawang goreng melengkapi penyajian mie ongklok ini. Semangkuk mie ongklok pun siap disantap. Rasanya gurih dan agak manis. Kuah yang kental memberikan sensasi tersendiri di lidah. Bila menginginkan rasa pedas, telah tersedia cabai rawit hijau yang telah dihaluskan langsung di dalam sebuah mangkuk.

Mie ongklok ini tidak hadir sendiri. Selalu ada satu porsi sate sapi yang menemani. Apakah harus sapi? Ya, Pak Waluyo yang telah mengelola warung mie ongklok Longkrang selama 18 tahun meneruskan usaha ayahnya ini telah mencoba berbagai jenis sate, namun sate sapi lah yang paling cocok untuk mendampingi mie ongkloknya. Rasa dan tekstur dagingnya dinilai paling pas di lidah. Selain itu tempe kemul khas Wonosobo dan cireng alias aci (kanji) digoreng juga menjadi menu pendamping yang semakin menggugah selera. Kesemuanya menghadirkan perpaduan kuliner yang dijamin akan membuat lidah lumer merasakan kelezatannya.

Yang paling membuat YogYES bersyukur adalah porsinya yang agak kecil, pas sebagai santapan di sore hari. Meskipun demikian tidak ada larangan untuk memesan porsi tambahan jika Anda sedang benar-benar lapar. Mie ini juga bagus untuk kesehatan. Kucai yang dicampurkan didalamnya terbukti secara ilmiah sebagai anti-hipertensi. Hal ini disebabkan oleh senyawa tetrametiloksamida dan ester 17-etadekadesenil. Efek antihipertensi kucai setara dengan atenolol dosis 25 mg yang sering diresepkan dokter untuk menurunkan hipertensi. Sementara itu kubis sudah terkenal memiliki ribuan khasiat sejak jaman Hipokrates tahun 460-377 SM. Kandungan zat aktif sulforafan dan histidine-nya dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektun, detoksikasi senyawa kimia berbahaya, serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Ditambah lagi dengan kandungan asam amino dalam sulfurnya yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, menenangkan saraf, dan membangkitkan semangat. Jadi jangan remehkan semangkuk mie ongklok ini, karena khasiat yang dikandungnya ternyata sangat luar biasa.

Copyright © 2010 YogYES.COM

Harga
1 Porsi mie ongklok: Rp. 4.000
1 Porsi sate sapi: Rp. 10.000

Keterangan:
Data berdasarkan data per bulan Oktober 2010. Data ini tidak selalu diupdate dan ada kemungkinan perubahan harga sewaktu-waktu.