Pernah Diculik, Pius: Prabowo Tak Bersalah

Pernah Diculik, Pius: Prabowo Tak Bersalah

Pius Lustrilanang. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis Pius Lustrilanang pernah mengalami penculikan oleh Tim Mawar Kopassus yang berada di bawah kendali Prabowo Subianto. Meski menjadi korban penculikan, Pius menganggap mantan Komandan Jenderal Kopassus itu tidak bersalah.

"Saya tetap berpandangan, yang bersalah dalam penculikan itu adalah Jenderal Soeharto sebagai Panglima tertinggi ABRI," kata Pius, seperti diberitakan dalam laporan utama majalah Tempo edisi 28 Oktober 2013. Merasa tidak ada lagi masalah dengan Prabowo jugalah yang membuat Pius bergabung dengan Gerindra. Kini dia menjadi anggota DPR dari partai besutan Prabowo itu. (Baca berita-berita tentang Prabowo di sini)

Hubungannya dengan Prabowo dimulai setelah Mayor Infanteri Bambang Kristiono, komandan Tim Mawar, mengajaknya bertemu. Pius setuju. Pertemuan itu terjadi sekitar 1999. "Dia mengontak saya mengajak ketemu di Jakarta. Waktunya setelah saya menikah, kalau tidak salah. Dia datang sendiri, kami ketemu. Dia menjelaskan soal penculikan itu. Dia mengatakan bahwa dia hanya serdadu yang menjalankan perintah," Pius menceritakan.

Saat bertemu dengan penculiknya, Pius mengaku tidak kagok. "Egggak ada, saya tidak ada masalah dengan mereka. Justru saya merasa saya menjadi bagian yang menang karena berhasil menumbangkan Soeharto. Dia yang kalah," kata Pius. Setelah pertemuan pertama itu, mereka sering bertemu. Mereka bahkan saling bertamu ke rumah satu sama lain dan membawa keluarga. Waktu itu Bambang sudah bekerja untuk Prabowo.

Setelah berhubungan dengan Bambang, Pius pun bertemu dengan Prabowo. Pius tidak ingat benar kapan pertama kali pertemuan dengan Prabowo terjadi. Namun dia memperkirakan kejadiannya sekitar 1999-2000 di sebuah apartemen di Kuala Lumpur, Malaysia. Kasus penculikan jadi bahan pembicaraan dengan Prabowo. "Prabowo berkata, saya hanya menculik yang ada saja, yang sudah dikembalikan," kata Pius menirukan Prabowo. Dalam kesempatan itu pula Prabowo minta maaf pada Pius.

WAYAN AGUS PURNOMO | AMIRULLAH





Topik terhangat: Prabowo Subianto | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar | FPI Geruduk Lurah Susan





Berita terhangat:
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
Tanah Ahli Waris Adam Malik Dijual Rp 350 Miliar  
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Jokowi Kejar-kejar Pelari Kenya  
Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace

Komentar (9)


Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi tempo.co. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan
0
2
Hanya PRabowo yang berani memikul tanggung jawab dari SEMUA pelaku yang terlibat dalam peristiwa 1998.. mulai dari presiden, panglima ABRI, menteri..tokoh2 hingga mahasiswa.. hanya Prabowo..yang lain cuci tangan.. Prabowo sang kesatria, masa depan Indonesia
0
0
kelompok tentara yang lain itu juga ikut menculik. ada banyak kelompok. Semua gara-gara soeharto
0
2
heheee da enak dapat duit.. lupa deh kemarin kemarin. itulah indon !!
0
0
..saat beberapa nama 'rekan seperjuangan' sudah raib entah kemana, pius - termasuk yang beruntung - mendapatkan banyak 'reward' dari bekas 'hantu' rezim yg mana sudah membikin dia dan kawan kawannya pernah jumpalitan karena siksaan di sel sel gelap. Kompromi kadang datang tak terduga.
0
0
Pimpinan yang diatasnya Prabowo dong pada saat itu yang harus ditanya kemana aktifis yang masih hilang
Selanjutnya
Wajib Baca!
X