jump to navigation

Ide: Shroud New Vixion untuk Byson 21 July 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

IMG02704-20140719-1111

Sabtu kemarin ketemu sebuah Byson hitam gagah di bengkel. Yang menarik adalah motor ini menyandang shroud New Vixion di tangkinya. Ketika diamati dengan seksama ternyata shroud ini disekrupkan ke tangki byson mengikuti alur tangki byson yang bergelombang disamping atasnya.

20121025-vixion-1

Memang, sebagian bikers menganggap shroud New Vixion kebesaran dibandingkan motornya dan terutama tangkinya sehingga shroud tersebut lebih cocok disematkan pada motor yang memiliki bentuk tangki yang lebih besar. Sementara itu shroud bawaan Byson terkesan seadanya dan kaku dan kurang membawa nilai tambah terhadap estetika motor ini. Oleh karena itu jika sahabat bikers telah bosan dengan tampilan Bysonnya dan menginginkan tampilan yang lebih dinamis, bisa mencoba menyematkan shroud New Vixion. Hasilnya, Byson menjadi lebih dinamis dan cantik. Bagaimana menurut pendapat sahabat bikers semua?

Solusi Setang Bergetar 26 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

Banyak bikers yang mengeluh, sejak dimodif getaran motornya terasa sekali di tangan. Getaran itu sangat terasa kalau banyak melewati jalan-jalan kelas III yang bergelombang, apalagi bila melewati jalan rusak. Berkendara 1 jam serasa 2 jam dan setelah berhenti pun tangan rasanya masih pegal dan seolah dialiri sejuta semut. Gak nyaman.

Bagaimana solusinya?

Sebagian bikers mensiasati hal ini dengan mengganti/menservis sok breker depan, sebagian lagi mengurangi tekanan angin ban depannya. Maksudnya supaya lebih lembut dan tidak ajrut-ajrutan. Dan sebagian lagi melapisi handel dengan grip yang lebih nyaman ditangan.

Tapi hasilnya masih kurang memuaskan.

Kini, mungkin semua motor baru dilengkapi dengan jalu. Jalu ini sering juga disebut end grip, yakni logam menonjol di ujung grip setang. Namun banyak bikers yang tidak tahu apa fungsi benda ini. Bentuknya yang kurang menarik dan menambah ukuran panjang setang sering tidak disukai sehingga akhirnya dicopot. Apalagi oleh bikers yang suka memodifikasi motornya dan senang mengganti-ganti karet grip stangnya. Padahal jalu itu dirancang sebagai balancer/stabiliser untuk mengurangi getaran pada setang tersebut. Setang terbuat dari logam dan bersifat fleksibel sehingga tidak mudah patah. Fleksibilitas tersebut membuat ia mudah tertular getaran yang diperoleh dari hentakan ban depan dan getaran mesin. Jalu berfungsi untuk meredam getaran tersebut.

Sekarang sudah tahu kan bahwa jalu bukan sekedar aksesori yang tak berguna? Ia bahkan berfungsi meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara sebagai peredam getaran yang menganggu. Pesan saya, nanti kalau mau memasang kembali jalu motor brosis sekalian pilih jalu yang berat ya supaya lebih efektif dalam melakukan peredaman.

jalu edited

Baju balap Valentino Rossi Untuk Simoncelli dilelang hari ini 18 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags: ,
add a comment

Sic1

Seperti telah diketahui, pada 1 Juni 2014 yang lalu “The Doctor”, Valentino Rossi (Yamaha) bertanding dalam pertandingan grandprixnya yang ke 300 kali. Ia finish pada posisi ke tiga dibelakang rekan satu teamnya Jorge Lorenzo dan pemenang balap Marc Marquez (Honda).

MotoGp of Italy - Qualifying

Pada perlombaan ini ia menggunakan baju balap spesial buatan Dainese yang pada bagian belakang disulam dengan #ThisForSIC58. Sic atau Super Sic 58 adalah sahabat Rossi, sang legenda Marco Simoncelli yang tewas secara tragis dalam kecelakaan balap di Malaysia pada tahun 2011.

Sic2

Rencananya pada tanggal 18 Juni ini jam 2 siang (waktu setempat) akan dilelang dimana semua hasil lelang akan disumbangkan untuk kegiatan Santa Marta Project, sebuah tempat penampungan para penyandang disabilitas yang didirikan oleh Yayasan Marco Simoncelli (http://www.marcosimoncellifondazione.it/home.php?lang=eng) di dekat kota Coriano, Italia, kota kelahiran sang super sic.

Keterangan lebih lanjut tentang lelang ini dapat diakses di situs Dainese (www.dainese.com), produsen baju balap tersebut.

Honda Cross Cub 110 17 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

Menurut Wikipedia, mobil dengan single model (modelnya hanya itu itu saja, paling banter dengan perubahan yang minimal) yang paling laku diseluruh dunia adalah VW kodok dengan angka 21,5 juta unit yang disusul oleh Fiat 124 yang dulu sangat legend di tanah air dengan angka penjualan 20 juta unit. Keduanya kemudian dibuntutin oleh Ford Model T yang legendaris dengan angka penjualan 16.5 juta unit di seluruh dunia.

Untuk kendaraan roda-2, VW kodoknya motor adalah Honda Cub yang super legend. Semenjak diproduksi pada tahun 1958 sampai dengan 31 Desember 2005 angka penjualannya di seluruh dunia jauuuuuh melebihi VW kodok, bukan 30 juta, bukan pula 40 juta namun 50 juta unit sepeda motor. Karena motor ini masih terus diproduksi dan dijual, bukannya tidak mungkin pada saat ini penjualannya sudah melebihi 60 juta unit sepeda motor. Lihat tulisan ini.

Tahun lalu di Osaka Motor Show, Honda memperkenalkan versi adventure dari Honda Cub yang diberi nama Honda Cross Cub 110. Agaknya motor ini mendapatkan sambutan yang sangat baik sehingga rencananya akan mulai diproduksi pada akhir tahun 2014 ini. Motor ini memiliki tagline yang sangat fun, “The Crossover A Life And Play”: Perpaduan antara hidup dan bermain.

simak tagline nya

honda cc 110d

detilnya yang sangat berbau adventure

honda cc 110c

Ini dia tampangnya versi die hard adventurer 

honda cc 110a

honda cc 110

honda cc 110b

ini tampangnya pada versi urban yang kecantikannya sangat memanjakan mata

honda cc 110e

Belum tersedia data-data tentang enjinnya. Namun penulis menduga menggunakan enjin yang sama dengan enjin Honda Revo versi injeksi yang sudah tersohor keiritannya.

honda cc 110 mesin

Dengan perbandingan bore x stroke: 50mm x 55,6mm (109,21cc) yang menghasilkan daya sebesar 8,91 PS, enjin ini sangat tangguh terutama di putaran bawah sampai menengah sehingga tidak akan kesulitan dibawa ke berbagai medan jalan. Motor yang menggairahkan.

Mudah-mudahan kita bisa bisa segera menyaksikannya di Indonesia. Begitu kan AHM?

note: I don’t own these photos, they belong to their respective owners. 

Enam Cara Menambah Tarikan Motor Tanpa Mengubah Enjin 16 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

IMG01829-20121208-1055

Pada umumnya sekarang badan orang Indonesia semakin besar, tinggi dan lebar sejalan dengan semakin membaiknya gizi masyarakat. Namun kebanyakan ukuran cc motor yang dipakai segitu-segitu saja, kalau tidak 125 paling 150cc. Malahan mungkin lebih rendah lagi. Tak heran bila semakin banyak saja biker yang merasakan motornya semakin lemot saja. Wong badan makin berat.

Untuk itu tersedia berbagai alternatif untuk menaikkan tarikan enjin seperti stroke up, bore-up maupun modif camshaft (noken as). Namun pada umumnya modifikasi tersebut mengubah karakter enjin dan membuat enjin bekerja di luar batas peruntukannya sehingga enjin lebih panas akibat naiknya kompresi sehingga mengurangi endurance dan lebih lekas aus yang pada akhirnya memperpendek usia enjin.

Namun jangan khawatir, tersedia beberapa alternatif untuk menambah tarikan motor tanpa mengubah enjin.

1. Gearing. Bagi masyarakat komuter yang tinggal dipinggiran Jakarta tarikan pada putaran bawah sangat penting. Jalur jalan seringkali dipenuhi truk-truk atau bus-bus besar yang menyesaki jalan. Oleh karenanya kemampuan untuk menyelap nyelip diantara kendaraan tersebut ataupun mendahuluinya seringkali merupakan faktor yang sangat penting dalam berkendara. Namun kemampuan menyalip kendaraan besar dapat menjadi perkara besar bahkan mengundang kecelakaan bila motor kita lemot sehingga selalu dalam posisi ‘tanggung’ bila akan menyalip. Kita dapat memperingan beban enjin dan menambah tarikan awal motor dengan mengganti gear baik depan atau belakang. Gear adalah tempat meletakkan rantai penggerak roda belakang. Gear dibuat dengan berbagai ukuran. Byson misalnya, memiliki gear depan 14 mata dan belakang 40 mata. Dengan mengganti gear belakang dengan punya Vixion (42 mata) maka tarikan akan terasa lebih ringan sehingga semakin mudah melibas kendaraan-kendaraan besar, terutama di tanjakan. Namun penggantian ini akan membuat top speed menurun. Lihat tulisan ini.

2. Adopsi Knalpot Freeflow. Semua enjin memiliki pernafasan, yakni nafas tarik dan nafas buang. Udara yang ditarik melalui filter udara dicampur dengan bensin oleh karburator atau perangkat injeksi dan diubah bentuknya menjadi kabut. Kabut inilah yang disemprotkan oleh katup masuk untuk dibakar oleh busi untuk menghasilkan tenaga untuk memutar mesin. Kemudian setelah dibakar, udara sisa disalurkan melalui katup buang ke knalpot. Salah satu fungsi knalpot selain sebagai saluran buang juga sebagai peredam bunyi dan pengurang emisi gas racun sisa pembakaran sehingga udara sisa tertahan di perangkat knalpot (misalnya catalytic converter, penyaring racun) sebelum dihembuskan keluar. Udara yang tertahan juga dapat menghambat kinerja enjin. Untuk mengatasi hal ini, pada modifikator umumnya mengaplikasikan knalpot free flow yang membuat udara buang lancar keluar. Dengan mengaplikasikan knalpot freeflow yang baik dapat meningkatkan s/d 0.4 dk yang untuk enjin-enjin kecil merupakan perubahan yang cukup terasa. Biasanya pengaplikasian knalpot ini disertai pengubahan spuyer (pilot jet dan main jet) karburator keukuran yang lebih besar sehingga konsumsi BBM motor akan lebih boros sedikit.

3. Meringankan bobot motor. Pada umumnya motor-motor sekarang banyak menggunakan parts body yang terbuat dari plastik untuk memperingan bobot motor. Namun sayangnya banyak biker yang memodifikasi motornya dengan mengaplikasikan asesoris yang terbuat dari logam yang pastinya menambah bobot motor. Misalnya aplikasi box motor. Box motor saja walaupun terbuat dari plastik saja sudah berat dan pengaplikasiannya pasti membutuhkan bracket yang terbuat dari logam sehingga bobot keseluruhannya pasti akan lebih berat. Kalau memang membutuhkan space ekstra untuk membawa luggage misalnya, usahakan menggunakan side bag, seat bag, tank bag ataupun tail bag yang relatif ringan. Penggunaan ban yang lebih kecil dari standar dapat menambah kinerja motor. Sebaliknya penggunaan ban gambot, velg besar juga turut sebagai faktor yang menambah berat motor sehingga mesin harus bekerja sangat keras yang mengurangi performanya.

4. Aplikasi CDI non-limiter. CDI non-limiter ini memungkinkan mesin mencapai putaran yang tinggi (misalnya s/d 11 ribu rpm) sehingga tentu saja akan menambah top speed motor. Ada beberapa produsen lokal yang memproduksi CDI non limiter yang dianggap bermutu baik, misalnya BRT dan Rextor. Produk-produk mereka mudah sekali dicari di pasaran.

5. Mengganti per dan kanvas kopling dengan produk racing. Penggantian per dan kanvas kompling sebenarnya tidak dapat meningkatkan performa enjin. Namun aplikasi kedua hal ini akan mempertinggi efisiensi dalam bentuk mengurangi kemungkinan kompling selip dan mempersingkat waktu ganti persnelling sehingga mengurangi terbuangnya tenaga dan momentum tenaga pada saat pindah persnelling.

6. Mengatur tekanan ban sesuai ukuran yang disarankan. Ban-ban yang memiliki tekanan yang kurang akan menghambat laju motor. Sementara bila tekanan ban tersebut terlalu tinggi akan mengurangi daya cengkeram ban dan mempertinggi risiko celaka.

Deteksi Kondisi Motor dari Knalpotnya. 13 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

bysonku

Pada sistim kerja motor bensin, sisa campuran udara dan kabut bensin yang telah terbakar didalam ruang bakar dibuang melalui katub buang ke saluran yang disebut dengan knalpot. Dari materi yang dilontarkan oleh knalpot kita pun dapat mengetahui kondisi umum dari motor kita. Check it out.

1. Knalpot mengeluarkan air ketika motor dipanaskan dipagi hari. Ini normal, air berasal dari pengembunan di dalam muffler karena udara dingin.

2. Knalpot mengeluarkan asap hitam. Ini kurang normal. Seperti diketahui tenaga mesin diperoleh dengan meletupkan campuran antara udara dan kabut bensin. Kalau asapnya hitam berarti campuran bensin lebih banyak daripada udara. Cenderung boros nih, harus disetel asupan udaranya di karburator

3. Knalpot mengeluarkan asap putih (pada motor 4-tak). Oli yang seharusnya melumasi parts mesin bagian bawah menerobos ke atas melalui sela-sela piston dan ikut terbakar bersama kabut bensin. Kemungkinan ring piston atau pistonnya rusak sehingga memberikan celah oli naik ke atas. Ring piston harus diganti. Kalau ternyata pistonnya juga sudah baret maka pistonnya juga harus diganti.

4. Knalpot nembak. Biasanya gejala ini muncul bila motor sudah mengalami modifikasi misalnya di bore-up, stroke up sehingga ukuran PJ dan MJ nya harus dinaikkan. Akibatnya suply bensin bertambah sehingga seringkali sisa pembakaran yang dikeluarkan katub buang masih banyak mengandung bensin. Motor-motor sekarang memiliki mekanisme untuk mengurangi pekatnya polusi karbon dengan menciptakan suply udara segar tambahan di saluran buang. Mekanisme oleh Suzuki dinamakan PAIR (Pulsed-Secondary Air-Injection), oleh Yamaha dinamakan AIS (Air Induction System), dan di Honda menamakannya SASS (Secondary Air Supply System). Tambahan udara segar tersebut dan panas yang tinggi seringkali menyebabkan sisa pembakaran yang masih mengandung kabut bensin tersebut dapat terbakar ulang sehingga menyebabkan ledakan di knalpot. Ini kondisi yang umum. Cukup tutup saluran tersebut dengan sekrup. Lihat tulisan ini.

5. Knalpot mengeluarkan partikel. Kemungkinan bagian dalam knalpot sudah berkarat dan rusak. Knalpot harus diganti atau diperbaiki.

6. Knalpot tidak mengeluarkan ke 5 hal diatas. Kondisi motor anda normal.

 

Teknik Pengereman Skutik Di jalan Licin 11 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

 

092831_banjirc

ilustrasi foto: detik

Kemarin dalam perjalanan ke kantor, skutik yang berada didepan penulis jatuh terjerembab. Pada waktu itu penulis dan pengendara lain sedang melewati sebuah perumahan yang jalanannya penuh ceceran tanah merah yang mungkin jatuh dari dump truck. Pada satu bagian jalan, pemilik rumah di situ berinisiatif membersihkan tanah di depan rumahnya dengan menyemprot tanah-tanah tersebut dengan air dan kemudian menyapukannya kepinggir jalan. Tanpa disadari dengan mencampurkan tanah merah dengan air, ia telah menciptakan arena jalan yang sangat licin. Tak pelak lagi skutik berpenumpang 2 orang di depan saya jatuh terpeleset. Tampaknya ia terkejut dengan gerakan tiba2 penyapu jalan dan mengerem.

Ia jatuh karena kehilangan keseimbangan ketika roda depannya selip. Begitu ia jatuh penulis yang berada dibelakang ikut mengerem tapi selip juga (alhamdulillah tidak jatuh) dan motor penulis terus meluncur dan menghantam spakbor belakangnya sampai melesak. Untunglah kami semua tidak kurang suatu apa.

Apa yang terjadi?

Seperti pernah penulis sampaikan ditulisan terdahulu (lihat tulisan ini) center of gravity skutik terletak kurang lebih di bawah pantat ridernya. Ketika kendaraan mengurangi kecepatan, center of gravity tersebut bergerak ke arah roda depan sehingga pada saat ini bila kita menarik rem belakang, besar kemungkinan motor kita tetap meluncur kedepan karena ban selip. Oleh karenanya teknik yang dianjurkan adalah disamping menarik rem belakang, kita juga menarik rem depan memberikan penekanan yang lebih besar dengan perbandingan 60%-70% (depan) dan 40-30% (belakang).

Namun teknik ini tidak dianjurkan bila berkendara pada jalan rusak, jalan licin dan jalan menurun. Pada jalan-jalan dengan kondisi seperti ini kita mutlak hanya menggunakan rem belakang dengan alasan posisi motor tidak stabil dan memudahkan selip bila menggunakan remdepan. Menurut hemat penulis kita jauh lebih mudah mengendalikan motor yang selip roda belakang daripada roda depan.

Kembali ke cerita sebelumnya, penulis menduga pengendara skutik di atas menggunakan rem depan karena faktor kebiasaan atau ia menggunakan skutik dengan sistim pengereman CBS dimana rem depannya ikut terkunci. Aslinya sistim ini bernama interlocking combination brake system (di Honda disebut CBS) yaitu sistim pengereman dimana bila rem sebelah kiri ditarik, sistim akan mengatur sendiri besaran rem depan dan belakang. Pada skutik jenis ini kita tidak bisa memilih opsi hanya rem belakang, karena tuas rem sebelah kanan hanya untuk rem depan. Saya mensinyalir sistim ini sangat berbahaya digunakan pada jalan yang licin atau rusak berpasir karena ketika mengerem roda depan ikut mengerem (Please CMIIW). Apalagi bagi pengendara skutik pemula yang masih mudah panik.

Oleh karenanya pilihan satu-satunya bagi pengendara skutik CBS bila berada dalam situasi ini adalah mengurangi gas secara perlahan (skutik akan tetap nyelonong bila mengurangi gas secara tiba-tiba), mengerem secara gradual (pakai perasaan, dan waspada dengan gejala selip) serta menjulurkan lidah kedua kaki sebagai rem pembantu dan penyeimbang.

Tampaknya sistem CBS mungkin dirancang untuk jalan yang bagus tapi kurang sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia yang memang banyak jalan bagusnya tapi tak kurang banyak jalan buruknya.

Bijaklah dalam memilih skutik, pelajari spek dan featuresnya dengan seksama sebelum memutuskan untuk membeli.

Inreyen Motor Ganti Seher/Piston/Torak 4 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
2 comments

Seher

Inreyen/Indreyen adalah serapan bebas dari bahasa Belanda Inrijden yang pada intinya tindakan untuk membiasakan gesekan antara parts metal di dalam enjin motor kita.

Setelah pemakaian beberapa lama karena gesekan dengan seher, lubang silinder akan aus dan ukurannya membesar sehingga ukuran seher dan lubang silinder tidak klop lagi. Konsekwensinya adalah kompresi melemah dan power enjin menurun. Pilihan kita adalah mengganti seher/piston/torak. Bisa menggunakan seher standar dengan mengganti dan mengikis (korter) boring (liner) silinder sehingga ukuran silinder tersebut menjadi standar. Atau mengkorter boring agar dapat menggunakan seher yang lebih besar dari seher standar. Biasanya disebut seher oversize yang biasanya berkisar antara 0.50 (5mm) dan 1.00 (10mm). Jadi jika seher ukuran 53.5 oversize 0.50 artinya ukuran 53.5 ditambah dengan 5mm jadi totalnya menjadi 54.

Aplikasi korter dan penggantian kepala seher ini membuat seher dan lubang silinder harus ‘berkenalan’ dulu. Mereka harus saling menggesek agar permukaan lubang silinder dan permukaan dinding seher saling menyesuaikan sehingga nanti bila bergesekan dalam putaran tinggipun tetap lancar. ‘Perkenalan’ antara parts yang terbuat dari metal inilah yang disebut dengan inreyen.

Inreyen adalah prosedur wajib bagi setiap penggantian seher baik karena yang lama telah aus, mau pun kalau kita mau bore up kapasitas enjin karena menginginkan power yang lebay.

Kegagalan dalam melakukan prosedur inreyen dapat membuat mesin boros BBM (kompresi lemah sehingga kita harus selalu membetot gas untuk mendapatkan kecepatan yang kita inginkan) dan boros oli (permukaan seher dan dinding silinder baret menciptakan celah sehingga oli mesin menerobos keatas dan ikut terbakar bersama bensin dan udara). Mesin motor begini dijamin cepat rusak.

Dalam inreyen, seher dan boring yang baru dikorter disarankan dijaga dalam gesekan putaran mesin rendah sampai sedang sekitar 5000 rpm. Pada motor modifan para biker sering mencopot rpm meter dan spidometer. Nah dalam masa inreyen kedua perlengkapan ini wajib ada agar bisa selalu memantau dan menyesuaikan betotan gas. Betotan gas dalam putaran rpm tinggi apalagi dilakukan dengan tiba tiba dapat membuat mesin mati karena seher macet di lubang silinder.

Oya, sementara inreyen jangan turing dulu ya. Takutnya durasi turing yang lama akan menciptakan panas dan pemuaian yang tidak wajar pada seher dan lubang silinder sehingga bisa macet.

Pada motor baru masa inreyen sering dipatok sekian km (misalnya 1500km, pada ganti oli kedua) walau pada kenyataannya menyelesaikan masa inreyen pada 500 km pertama (ganti oli pertama) kebanyakan juga tidak menyebabkan problem yang serius.

Namun pada motor yang ganti seher, untuk menentukan berapa lama masa inreyen agak tricky juga. Pada motor baru, semua parts mesin adalah baru. Mulai dari seher, stang seher, bearing, noken as, katup, kruk as dan lain-lain itu baru dan harus saling menyesuaikan. Makanya dipatok KM yang agak panjang, misalnya setelah 500 KM atau 1500 KM.

Sementara pada motor yang ganti seher, parts yang baru hanya seher, stang seher dan 2 buah bearing (laher). Sementara parts yang lain adalah parts lama yang sudah saling menyesuaikan diri. Untuk praktisnya seringkali masa inreyen motor ditentukan oleh kepedean mekanik kita. Penulis pernah dianjurkan mekanik yang berani menentukan inreyen pada km seratusan. Karena dia pede proses korter dilakukan dengan ciamik dan paripurna. Dan setelah saya inreyenkan hanya seratusan km memang mampu bertahan selama 4 tahun. Namun sebagian mekanik lain menganjurkan masa yang lebih panjang lagi, di atas 300-an. Tapi menurut penulis masa inreyen yang hanya 100-an KM itu terlalu singkat. Was was juga menjalaninya. Mungkin rentang yang cukup oke adalah antara 300 s/d 500KM, namun sekali lagi berkonsultasilah dengan mekanik kita agar pikiran tenang.

Bila sangsi, sahabat bikers jangan ragu untuk mempertahankan masa inreyen yang lebih lama, kalau perlu sampai 1200an KM. Ketenangan dalam motoran lebih penting daripada waswas. Jantung harganya mahal bro.

Catatan Trip Bekasi Sumedang Garut 2 June 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags: , , ,
add a comment

Garut

Libur berderet hari kejepit minggu lalu penulis manfaatkan untuk trip motor ke Sumedang/Garut dari tanggal 26 s/d 30 Mei 2014 lalu. Ada beberapa catatan penulis untuk para sahabat bikers yang mau trip ke wilayah tersebut minggu-minggu ini terutama pas puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Ada pun rute penulis adalah:

Berangkat: Bekasi, Cibitung, Cikarang Karawang, Kosambi belok kanan, jalan raya Curug, Purwakarta, Wanayasa, Ciater, Lembang, Bandung, Jatinangor, Cadas Pangeran, Sumedang, kembali lagi Cadas Pangeran lewat dikit belok kiri, Nagrek, Leles dan Garut.

Pulang: Garut, Leles, Nagrek, Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Gunung Kapur, Puncak, Bogor, Talang, Jl Raya Bogor, Cibinong belok kanan, Citeureup, Narogong, Bekasi

Ada beberapa catatan mengenai kondisi dalam perjalanan yang dapat menjadi masukan bagi sahabat bikers sekalian bila ingin melintasi jalur-jalur tersebut di atas:

1. Ada perbaikan jalan (pembetonan) di beberapa ruas jalan antara Cibitung dan Karawang sehingga arus kendaraan terbloking sebagian. Macetnya luar biasa di siang hari.

2. Jalan lingkar luar Karawang (ya, jalan yang masih relatif baru itu) terutama pada sisi sebelah kanan (sisi yang menuju ke Bekasi) penuh lubang sebesar kapal keruk (tidak bisa dilewati) sehingga sebagian besar jalan beton yang tadinya mulus tersebut hanya digunakan sisi kirinya saja untuk lalu lintas 2 arah. Berhati-hati selalu karena jalan pada beberapa bagian juga berlubang-lubang dan kendaraan dua arah kencang-kencang.

3. Jalan tembus Kosambi-Curug-Purwakarta rusak berat bro. Jangan lewat sini. Untuk mendapatkan gambaran yang tepat silakan membayangkan kerupuk gendar yang kita tepuk pakai telapak tangan. Remuk. Seperti itulah kondisinya. Penulis menyarankan tidak menggunakan jalan ini terutama untuk trip di malam hari. Namun kalau nekad juga lewat jalan ini, setelah capek mengarungi lautan ‘kerupuk’ beton, pas 5 menit lagi mau masuk taman makam pahlawan Purwakarta disebelah kiri ada restoran ikan bakar gurami yang nyamnyam dan rekomended banget. Agak mahal tapinya.

4. Cadas Pangeran ramai dan padat. Selalu deg degan lewat sini. Truk-truk dan kendaraan kecil berjejalan mendaki tanjakan dan meluncur diturunan. Tidak bisa ngebut bro. Penulis hitung paling tidak ada 3 bagian jalan yang rusak dimana disana telah menunggu para pemuda mengais sumbangan dari pengemudi kendaraan yang lewat dengan berlagak bantu betulin jalan.

5. Rute Cibinong Citeureup ke Bekasi seperti biasa macet luar biasa. Nyiksa banget. Penuh truk panjang. Kondisi jalan pun tidak begitu baik dan sangat berdebu. Tapi mengingat jalan raya bogor juga tak kalah macetnya ditambah susah selap selip saking padatnya kendaraan, rasanya bikers Bekasi lebih baik pilih lewat Citeureup karena masih bisa selap selip diantara kendaraan. Bogor-Bekasi 2 jam 15 menit.

Selebihnya jalan dalam kondisi cukup bagus dan bagus, terutama arah pulang Padalarang Cianjur Puncak, bisa gaspol. Eh, jangan gaspol ding.

Tetap jaga kecepatan pada batas sesuai rambu.

Kapan Harus Ganti Ban Motor? 25 May 2014

Posted by The Naked Rider in Artikel.
Tags:
add a comment

Akhir-akhir ini kok motor penulis rasanya kok agak ‘liar’ kalau menambah kecepatan. Bantingannya pun agak kurang enak. Kalau menaikkan gas tiba-tiba ada gejala spin dan kalau menurunkan kecepatan ada gejala slip. Tadinya penulis menyangka bannya terlalu keras. Tapi setelah anginnya dikeluarkan tetap masih kurang enak.

Memberikan perasaan kurang aman.

Pagi ini penulis ke bengkel untuk mendapatkan advis. Kata pemilik  bengkel: pak, ban nya sudah harus diganti.

Hah? masak sih, kan masih cukup tebal. Lihat saja gambar dibawah ini:

IMG02629-20140525-1135

Tread nya masih cukup terlihat dengan jelas. Mestinya kan masih belum perlu diganti

Pemilik bengkel menerangkan, pertama, TWI nya sudah kelihatan. Ha? apa itu TWI? Tread Wear Indicator, rujukan tentang tingkat keausan penggunaan ban. Pemilik bengkel dengan sabar menunjukkan tanda tulisan kecil TWI. Begini bentuknya:

IMG02632-20140525-1139

Eh, dibengkel itu ada ban lain yang TWI nya ditunjukkan dalam bentuk segitiga. Begini penampakannya.

IMG02635-20140525-1141

Kembali ke ban penulis.

Bagian permukaan ban sejajar dengan tulisan TWI ada bagian menonjol yang dilingkari warna merah kecil.  Jika sudah mulai sejajar dengan permukaan ban artinya bannya sudah aus dan tidak aman lagi.

Disamping itu pemilik bengkel memperlihatkan gejala keretakan (lingkaran besar) yang menandakan integritas compound nya sudah tidak baik lagi. Kelenturannya sudah mulai hilang sehingga muncul retakan. Ban ini sudah tidak dapat diharapkan mencengkeram permukaan jalan dengan baik.

Wah gawat. Keselamatan berkendara tidak terjamin.

Terpaksa penulis ganti ban. Pilih punya pilih, eh ada Michelin. Harganya pun cukup reasonable. Ya sudah, bungkus aja. Depan 120/70, belakang 140/70. Lumayan. Ini penampakannya.

IMG02628-20140525-1110

Eh, mumpung lagi ganti ban, ya sekalian aja ganti kanvas rem cakramnya.

Ini penampakannya sesudah dipasang (depan)

IMG02636-20140525-1143

Ini ban belakang. Not bad ya.

IMG02631-20140525-1137

Nunoo's Journal

an ignorant rider, lousy traveler, almost a wayfarer... enjoy ride a motorcycle and take a lot of good pictures..

kilaubiru™

Expect nothing. Do something.

INDOBIKERMAGS.COM

Skutik - Bebek - Sport - Supersport - Superbike - Roadster - Cruiser - Cross - Heavy Enduro - Classic - WSBK - MotoGP

autoblogindonesia

A Simple Blog Contents Automotive Informations

Iwanbanaran.com | All About Motorcycles

Autonews | Discussion | Issue | Review | New product

tmcblog.com

Motorcycle News

Nichoz Blog

Berbagi Informasi Seputar Otomotif

Rudi Triatmono Personal Blogs

A Simple Blog, that contains some articles about Motorcycles, Information Technology, Management and much more...

Smartfaiz

Doa buat anakku (Faiz/Nafis) agar menjadi anak smart. Blog yang memprioritaskan motor dan modifikasi --smartfaiz--

7Leopold7

Catatan ttg bron pit dan perjalanan saya bersama mereka

Otomotoshare's Blog

Sharing Through The Automotive World

learningfromlives.com

Gubuk kecil untuk belajar dan berbagi pemikiran.

ridertua - Motorcycle Blog

All about motorcycle,discussion,biker lifestyle,personal experience.....never too late for bikers...

Yamaha Vixion Club Bogor

MoreThan A Club Activities

Follow

Get every new post delivered to your Inbox.

Join 1,335 other followers