"Hari ini kami memulai KidsFfest atau festival film anak-anak internasional di Jakarta karena kami sedih melihat tayangan televisi di Indonesia," ujarnya usai pembukaan acara itu di Jakarta, Jumat (17/7).
Menurut dia, dewasa ini sebagian besar anak-anak Indonesia telah menjadi korban film atau sinetron televisi di Indonesia karena banyak menampilkan tayangan yang kurang mendidik.
Selama 24 jam dalam sehari, katanya, hampir tidak ada tayangan yang pantas ditonton anak-anak, karena acara yang disajikan seperti sinetron selalu berisi cerita tentang kekerasan, pembunuhan, pacaran dan perilaku negatif lain.
Padahal, film atau sinetron merupakan media yang tepat sebagai pembelajaran pada usia anak, karena mereka mudah mencontoh apa yang dilihat untuk kemudian diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Karena itu, Nia mendirikan KidsFfest dan untuk pertama kali digelar pada dua bioskop yakni Blitz Grand Indonesia dan Mal Pondok Indah dengan menayangkan dua film yang berbeda pada setiap hari mulai tanggal 17-26 Juli 2009.
Terdapat 25 judul film yang diputar dan tiga di antaranya film Indonesia yang berjudul NAKALNYA ANAK-ANAK, kemudian LASKAR PELANGI dan MERAIH MIMPI yang sedang dirilis Kalyana Shira Film yang dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir 2009.
"Ini merupakan festival film terbaru untuk anak-anak semua usia dan filmnya berasal dari Jerman, Belanda, Italia, Perancis, Swedia, Malaysia dan China," jelasnya.
Dalam pembukaan KidsFfest yang berlangsung di Mal Pondok Indah selain para undangan turut juga dihadiri oleh Direktur Cinekid Film Festival Amsterdam, Belanda, Seannette Naeye dengan memutar film animasi dari Perancis berjudul MIA AND MIGOO.
"Saya menyambut baik festival film internasional dan meski baru dimulai tapi kita harus melakukannya demi pendidikan anak-anak kita, karena film adalah media yang tepat untuk mereka belajar," kata Naeye. (kpl/bun)