Vihara Gunung Timur, Klenteng Terbesar di Kota Medan

Vihara Gunung Timur menjadi warna tersendiri bagi kota multietnis seperti Medan. Keberadaan klenteng ini pun membuat Medan semakin berwarna. Terlebih Gunung Timur dikenal sebagai klenteng terbesar yang ada di kota Medan. Bahkan tak menutup kemungkinan kalau klenteng ini merupakan klenteng terbesar di seantero Sumatera. Keberadaan klenteng ini pun menyandingi Masjid Raya Medan dan Graha Maria Annai Velangkanni sebagai ikon kota Medan.

Seperti halnya klenteng di tempat lain, Vihara Gunung Timur ini merupakan sebuah klenteng yang hadir dengan desain arsitektur tradisional Cina. Vihara ini pun lokasinya berada di alamat Jl. Hang Tuah 16, Medan. Berjarak tidak jauh dari Kuil Shri Mariamman yang merupakan tempat peribadatan untuk umat Hindu di kota Medan.

vihara gunung timur
Vihara Gunung Timur, klenteng terbesar di kota Medan

lihat juga: Fakta Tersembunyi Masjid Raya Medan, Ternyata …

lihat juga: Graha Maria Annai Velangkanni, Wisata Religi Medan

Vihara Gunung Timur didominasi warna merah dan kuning.

Vihara Gunung Timur Medan ini dibangun ada tahun 1962. Bangunan ini pun didesain sedemikian rupa sehingga menghadap ke Sungai Babura. Warga Tionghoa pun percaya, dengan desain menghadap Sungai Babura, bakal membawa keberuntungan bagi klenteng dan mereka yang berkunjung ke sana.

Selain itu, Vihara ini juga menggunakan corak merah dan kuning. Kedua warna tersebut dipilih sebagai warna dominan karena dianggap sebagai warna keberuntungan oleh warga Tionghoa. Di bagian atas bangunan, terdapat hiasan naga berwarna hijau yang saling berhadapan.

Wisata gratis di Vihara Gunung Timur

Para traveler yang datang ke tempat ini pun bisa berkunjung secara bebas dan tidak dipungut biaya. Tempat ini buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore. Mereka yang datang ke tempat ini pun bisa dengan bebas mengagumi serta melakukan pemotretan berbagai sudut bangunan. Namun yang perlu diperhatikan, para pengunjung harus senantiasa menghormati dan tidak menggangu aktivitas peribadahan para peziarah.

lihat juga: Misteri Boneka Sigale Gale dari Tanah Batak

Para pengunjung pun bakal bisa menikmati suasana di tempat ini kalau melakukan kunjungan saat hari-hari biasa. Tempat ini memang biasanya ramai hanya pada saat perayaan besar. Sementara pada hari biasa, suasananya sangat sepi. Kalau ingin menyaksikan kemeriahan di tempat ini, bisa berkunjung pada saat perayaan Imlek ataupun Cap Gomeh.

vihara gunung timur
Suasana ramai di Vihara Gunung Timur saat berlangsungnya perayaan oleh warga tionghoa

Kemeriahan lain yang bisa dijumpai di lokasi vihara ini adalah pada saat ritual Sembahyang Hantu. Perayaan ini biasanya dilaksanakan pada bulan ketujuh pada penanggalan Tionghoa. Konon, pada waktu tersebut, pintu negara dibuka selebar-lebarnya sehingga memungkinkan para hantu keluar selama satu bulan. Ritual Sembahyang Hantu pun dilakukan agar hantu-hantu neraka yang bisa saja adalah sanak keluarga bisa menikmati waktunya walaupun sejenak.

Di tempat ini, terdapat beberapa altar yang menjadi lokasi pemujaan terhadap dewa-dewa. Total terdapat sebanyak 80 patung dewa-dewi yang ada di tempat ini. Di antaranya adalah patung Dewi Kwan Im, Patung Buddha Meitreya, Tho Te Kong (Dewa Tanah), Pek Ho Kong (Harimau Putih) serta dewa-dewi lainnya.

Asal usul nama Vihara Gunung Timur

Lalu kenapa kok klenteng ini diberi nama Vihara Gunung Timur? Penggunaan nama Gunung Timur pada klenteng ini ternyata tidak berhubungan sama sekali dengan suasana di kota Medan ataupun Sumatera Utara. Penggunaan kata Gunung pada klenteng ini merujuk pada keberadaan Gunung Tai atau Taishan yang ada di Shandong, Cina. Gunung yang satu ini dikenal sebagai salah satu dari lima gunung suci di dataran Cina. Dan konon, bangunan vihara ini merupakan tiruan vihara serupa yang ada di negeri tirai bambu itu.



Loading...
loading...