DetikNews
Kamis 27 Maret 2008, 08:10 WIB

Muhaimin Iskandar, Keponakan Gus Dur yang Terjungkal

- detikNews
Muhaimin Iskandar, Keponakan Gus Dur yang Terjungkal
Jakarta - Meski Gus Dur dan Muhaimin Iskandar memiliki hubungan darah paman - keponakan, tapi tidak haram hukumnya mereka berantem di ranah politik. Muhaimin baru saja terjungkal sebagai ketua umum PKB, partai yang dideklarasikan Gus Dur.

Muhaimin terjungkal karena isu yang menyebutkan bahwa dia menggalang muktamar luar biasa (MLB) yang ujung-ujungnya untuk menggusur Gus Dur sebagai ketua umum Dewan Syura. Isu ini sebenarnya sudah berkembang sejak tahun lalu.

"Saya mau melawan Gus Dur? Saya ini siapa?" ujar Muhaimin membantah isu penggusuran Gus Dur itu pada 16 Juli 2007 lalu, saat dia melakukan kunjungan ke Surabaya.

Muhaimin lahir dengan nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar di Jombang 24 September 1966.

Politisi muda yang juga bertetangga dengan keluarga Gus Dur di Jl Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, ini menikah dengan Rustini Murtadho dan dikaruniai 2 anak yaitu Mega Safira yang lahir pada 4 Maret 1996 dan Rahma Arifa yang lahir pada 29 Februari 1999.

Pendidiran yang dicecap Cak Imin, panggilan akrabnya adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri, Jombang, 1979-1982; Madrasah Aliyah Negeri I, Yogyakarta, 1982-1985; FISIP UGM, Yogyakarta, 1985-1992; dan Komunikasi UI, Jakarta, 1996-1998.

Karier yang pernah digelutinya pun beragam, yaitu Staf Pengajar Pesantren Denanyar, Jombang, 1980-1983; Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial, Yogyakarta, 1989; Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta, 1992-1994; Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tabloid Detik, 1993; Hellen Keller Internasional, 1998.

Era reformasi membuka karier Cak Imin ke dunia politik. Bergabung dengan sang paman di PKB, Cak Imin sukses meraih kursi sebagai anggota DPR 1999-2004 yang lantas menjadi Wakil Ketua DPR. Pada Pemilu 2004, dia lagi-lagi terpilih menjadi legislator dan menjabat sebagai wakil ketua DPR hingga 2009.

Di DPP PKB, Cak Imin menjabat Sekretaris Jenderal DPP PKB 1998-1999; Sekretaris Jenderal DPP PKB 2000-2005; Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB pada 2005 dan dilengserkan pada Rabu 27 Maret 2008.


(nrl/ndr)
Kontak Informasi Detikcom
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Media Partner: promosi[at]detik.com
Iklan: sales[at]detik.com
News Feed