Najeela Shihab, Perempuan Penggagas Pesta Pendidikan

Banyak alasan yang menjadikan seorang Najeela terjun memperjuangkan pendidikan untuk bangsa Indonesia.
, Majalah Kartini | 15/05/2017 - 22:03

Najeela Shihab Perempuan Penggagas Pesta Pendidikan

MajalahKartini.co.id – Mencintai pendidikan anak, malang melintang ia pun mendirikan sekolah cikal serta menggagas bagaimana terbentuknya pesta pendidikan. Najelaa Shihab telah menjadi pelajar dan pendukung pendidikan seumur hidup. Ketertarikan yang besar terhadap dunia pendidikan menjadikan Najeela Shihab fokus mempelajari bidang psikologi dengan fokus pendidikan anak.

Ditemui oleh MajalahKartini, Senin (15/5) di Lewiss and Carroll Jakarta, ia pun mengurai bagaimana kakak dari Najwa Shihab ini melewati proses yang penjang saat berjuang di bidang pendidikan. Dia mendapat gelar BA dan MA dalam bidang psikologi, dengan fokus pada anak dan pendidikan, dari Universitas Indonesia.

Dia juga menikah pada usia 19, dan memiliki tiga anak. “Teman masa kecil saya selalu mengatakan bahwa saya telah berbicara tentang mendirikan sekolah dan bekerja di bidang pendidikan sejak saya berusia sembilan tahun,” dia tertawa. Perempuan ini telah mewujudkan mimpinya dengan membangun rantai sekolah sekaligus dua situs yang berfokus pada pendidikan yang sukses, semuanya bertujuan untuk memperbaiki standar pendidikan di negara ini.

Najelaa, melihat pendidikan sebagai kekuatan utama yang mempengaruhi masyarakat, terutama di Indonesia dimana situasinya sangat penting. “Kami dalam keadaan darurat, dalam hal kualitas pendidikan dan juga dalam hal akses. Ada begitu banyak hal yang seharusnya dilakukan kemarin, “kata Najelaa.

Karena masalahnya besar dan mendesak, Najelaa berpikir setiap orang harus melakukan sesuatu terhadapnya. “Anda tidak bisa membiarkan pemerintah memecahkan masalah dengan sendirinya karena pada akhirnya, itu sebenarnya tanggung jawab setiap orang. Itu perlu datang dari inisiatif publik, “katanya. Pengusaha pendidikan melihat pemerintah lebih sebagai fasilitator yang harus mengidentifikasi praktik pendidikan terbaik, untuk meningkatkannya ke tingkat nasional.

Di sekolah, dia mendirikan Sekolah Cikal pada tahun 1999 saat mengambil masternya dalam bidang psikologi. Dimulai sebagai prasekolah, kampus pertama berada di wilayah Kemang Jakarta. Saat ini, organisasi ini memiliki tujuh kampus, termasuk satu yang didedikasikan untuk guru, sedang membangun gedung kedelapan dan memiliki 2.400 siswa.

Sekolah Cikal kini tidak hanya memiliki sekolah pra-sekolah tapi juga sekolah menengah dan atas, diakreditasi baik secara nasional maupun oleh Organisasi Baccalaureate Internasional. Namun, dia tidak menganggap Cikal sebagai sekolah akademik standar melainkan sebagai “pengembangan pusat keluarga.”

Sebenarnya, Najelaa tidak percaya pada metode tradisional: “Mengajar dengan buku untuk ujian adalah jenis pengajaran dan pembelajaran terburuk. Selain itu, dia juga merasa seluruh keluarga harus dilibatkan dalam proses pendidikan. “Tidak seperti Anda menjatuhkan anak Anda ke sekolah dan melepaskan tanggung jawab Anda. Kami ingin membangun komunitas pelajar seumur hidup, termasuk anak-anak dan juga orang tua dan pendidik,” katanya.

Untuk menawarkan pendidikan yang lebih baik, Cikal berfokus pada pengembangan kepribadian anak. Kartu laporan tahunan, disampaikan kepada orang tua, menggambarkan keterampilan, sikap dan kompetensi anak. Ini menyoroti keunikan dan minat siswa. Setiap anak memiliki Rencana Pendidikan Perorangan, disesuaikan untuk setiap siswa.

Pendidikan ini tidak murah – harga Cikal dengan mudah bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung dari nilai dan faktor lainnya. Upaya Najelaa untuk memperbaiki pendidikan tidak berhenti di sekolah. Di banyak tempat di Indonesia, akses terhadap pendidikan terbatas. “Para guru sebenarnya tidak memiliki cukup sumber daya untuk mengajar,” katanya.

Untuk mengatasi masalah ini, Najelaa mendirikan Inibudi.org pada tahun 2012, sebuah situs yang menampilkan video pendidikan yang dibuat oleh guru dan juga siswa (diperiksa terlebih dahulu dan diedit oleh staf Inibudi). Selanjutnya, Inibudi bisa mengirim DVD atau flash drive ke manapun di Indonesia bagi mereka yang tidak bisa mengunduh isinya. (Foto: Evi Indria)

Tags: , , ,

BAGIKAN HALAMAN INI: