Gempa 6.4 SR Guncang Lombok


Gempa bumi yang terjadi pada Minggu pagi, 29 Juli 2018 pukul 06.47 Wita dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, namun tidak berpotensi tsunami.

Akibat bencana alam ini, ratusan rumah warga yang berada wilayah lombok utara dan timur mengalami rusak parah. Dilaporkan sedikitnya 11 warga meninggal dunia dan ratusan warga mengalami luka-luka.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menerjunkan tim rescuenya sebanyak 41 personil yang bertugas di Kantor induk, Pos SAR Kayangan dan Pos Siaga SAR Bangsal, disebar dibeberapa tempat sekitar wilayah yang terkena dampak gempa untuk melakukan evakuasi terhadap warga bersama dengan instansi/potensi SAR yang terlibat. Adapun instansi/potensi SAR yang terlibat antara lain TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, organisasi mahasiswa, masyarakat setempat dan lain-lain.

IMG20180731100941.jpg

Semua warga yang terdampak diungsikan ke posko-posko yang telah disediakan di beberapa tempat seperti di Obel-Obel Sambelia Lombok Timur dan Bayan Lombok Utara.

Selain itu, gempa juga mengakibatkan terjadinya longsor di kawasan gunung Rinjani. Sebanyak 549 pendaki terjebak di atas gunung mengingat semua jalur pendakian tertutup longsor.

Senin (30/07) pagi tim SAR gabungan diberangkatkan melalui jalur Sembalun untuk mengevakuasi para pendaki yang terjebak. Sebanyak 56 personil yang terbagi menjadi beberapa tim bergerak secara bertahap dan berhasil mengevakuasi 543 pendaki dalam keadaan selamat. Seluruh pendaki menuruni gunung dengan didampingi beberapa personil gabungan yang tersebar di masing-masing pos jalur sembalun.

Berdasarkan informasi yang diterima dari tim di lapangan, terdapat 6 orang pendaki lagi (1 pejabat LKPP, 2 staf LKPP, 2 porter, dan 1 guide TNGR) yang masih terjebak di Danau Segara dan 1 pendaki asal Makassar meninggal dunia di posisi antara Pos Pelawangan dengan Danau Segara.

Namun pukul 18.30 WITA, personil gabungan yang berada di Pos Pelawangan menghentikan sementara pergerakannya dikarenakan faktor cuaca, medan, dan kondisi malam hari yang tidak memungkinkan untuk mengevakuasi keenam pendaki dan jasad korban.

IMG-20180731-WA0070.jpg

Keesokan harinya (31/7) tim gabungan yang sudah berada di Pos Pelawangan dibagi menjadi dua. Satu tim difokuskan mengevakuasi jasad pendaki asal Makassar. Sementara tim kedua fokus untuk mengevakuasi keenam pendaki yang terjebak di Danau Segara. Satu unit helikopter dan tambahan personil Basarnas juga dikerahkan menuju lokasi terjebaknya pendaki di Danau Segara untuk membantu proses evakuasi keenam pendaki dan satu jasad korban. Sebanyak tiga pendaki yang terjebak akhirnya dievakuasi menggunakan helikopter dan tiba di posko gabungan pukul 09.35 WITA. Selang 2 jam kemudian, helikopter yang membawa jasad pendaki asal Makassarpun tiba di posko gabungan.

Sementara tiga pendaki lainnya yang juga terjebak di Danau Segara dievakuasi secara manual dan turun melalui Jalur Sembalun Bersama tim gabungan dan tiba di posko utama pukul 17.00 WITA. (ln/hms mtr)



Kategori Bencana Nasional .
Pengunggah : dimas
31 July 19:05 WIB