"Konsorsium pemegang saham menyiapkan dana Rp 400 miliar untuk modal kerja hingga tahun 2009. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan dan perbaikan fasilitas stasiun tv," ujar Direktur Keuangan tvOne, Charlie Kasim, usai jumpa pers di JCC, Rabu (13/2/2008).
Konsorsium pemegang saham di PT Lativi Media Karya adalah PT Visi Media Asia selaku pemegang saham mayoritas sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, Promise Result Ltd 10%.
Charlie menjelaskan, dana Rp 400 miliar tersebut bagian dari total dana Rp 1,3-1,4 triliun yang disiapkan oleh konsorsium pemegang saham dalam membeli PT Lativi Media Karya.
"Dana yang disiapkan untuk membeli PT Lativi Media Karya sebesar Rp 1,3-1,4 triliun. Dana tersebut untuk pelunasan utang PT Lativi Media Karya kepada Bank Mandiri sebesar Rp 360 miliar, modal kerja sebesar Rp 400 miliar, dan sisanya untuk akuisisi," ungkap Charlie.
Dengan demikian dana akuisisi 4 perusahaan tersebut di PT Lativi Media Karya dapat disimpulkan berkisar antara Rp 640-740 miliar.
"Saya tidak bisa memastikan nilai tersebut, karena itu bukan wewenang saya," ujar Charlie.
Sebelum dimiliki oleh 4 perusahaan tersebut, stasiun Lativi 100% sahamnya dimiliki oleh Abdul Latief melalui PT Lativi Media Karya sebesar 99% dan PT Lativi Nusa Karya sebesar 1%.
"Latief kemudian menjual 100% sahamnya di Lativi dan dibeli oleh konsorsium pemegang saham yang terdiri dari 4 perusahaan. Namun kita tetap mempertahankan PT Lativi Media Karya sebagai pengendali utama stasiun Lativi, yang kini sudah berganti nama menjadi tvOne. Hanya saja, PT Lativi Media Karya sekarang dimiliki oleh 4 perusahaan," jelas Charlie.
