Monday, 14 Zulqaidah 1443 / 13 June 2022

Mengintip Uji Coba Perdana KA Bandara Minangkabau Ekspres

Selasa 27 Feb 2018 14:57 WIB

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda

PT KAI Divre II Sumbar melakukan uji coba operasi KA Bandara Minangkabau Ekspres, Selasa (27/2).

PT KAI Divre II Sumbar melakukan uji coba operasi KA Bandara Minangkabau Ekspres, Selasa (27/2).

Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Kereta belum melaju dengan kecepatan normal yakni 60 kilometer per jam.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ada pemandangan tak biasa di Stasiun Kereta Api (KA) Simpang Haru, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Selasa (27/2) pagi tadi. Bila di hari-hari biasa hanya ditemui KA Sibinuang relasi Padang-Pariaman dan rangkaian gerbong yang mengangkut semen dari Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Pagi ini ada kereta baru dengan dominasi warna hijau-putih yang "mampir" di Stasiun Simpang Haru.

Kereta yang masih "gres" itu adalah KA Minangkabau Ekspres, yang akan mengantarkan penumpang dari Stasiun Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), dan sebaliknya. KA Minangkabau Ekspres menjalani uji coba perdananya hari ini, menyusuri jalur rel KA menuju BIM.

Republika.co.id berkesempatan menjajal dinginnya ruangan dalam kereta sambil mencoba satu persatu fasilitas yang ditawarkan di atas kereta. Kereta berjenis Kereta Rel Diesel Elektronik (KRDE) tersebut mulai berangkat dari Stasiun Simpang Haru pukul 09.30 WIB. Karena masih uji coba, KA Minangkabau Ekspres belum melaju dengan kecepatan normalnya, yakni 60 kilometer (km) per jam.

Dalam perjalanan, Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumatra Barat, Zainir, mengungkapkan bahwa kereta bandara tersebut terdiri dari 4 rangkaian kereta dengan total kursi 393 unit. Tapi karena tipe kereta merupakan KA lokal atau commuter, nantinya kapasitas penumpang akan dilebihkan hingga 50 persen dari total kursi.

Artinya, KA Minangkabau Ekspres mampu mengangkut 590 penumpang. Fasilitas di atas kereta juga cukup lengkap, dengan adanya soket listrik di setiap kursi dan empat unit layar televisi di setiap rangkaian kereta.

photo
PT KAI Divre II Sumbar melakukan uji coba operasi KA Bandara Minangkabau Ekspres, Selasa (27/2).
Soal harga tiket, belum ada kesepakatan antara PT KAI dan Dinas Perhubungan Sumatra Barat berapa angka yang dibebankan kepada penumpang. Meski begitu, Dinas Perhubungan Sumbar mematok tarif di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per penumpang. Harga ini di atas tarif Bus Damri rute Padang-BIM sebesar Rp 23.500 per tiket.

Uji coba yang dilakukan hari ini, ujar Zainir, untuk memastikan seluruh jalur bisa dilalui kereta dengan baik. Bila ada kekurangan, lanjutnya, PT KAI akan segera melakukan perbaikan hingga benar-benar siap diresmikan operasionalnya. Benar saja, sesampainya di Stasiun Air Tawar, tepat di belakangan pusat perbelanjaan Basko Mall, KA Minangkabau Ekspres terpaksa berhenti cukup lama. Ternyata ada bagian komponen kereta yang "tersangkut" peron stasiun.

"Uji coba untuk mengecek kondisi lapangan, kayak sekarang ini tangga kereta kesenggol peron di Stasiun Air Tawar. Tujuannya agar ke depan tidak ada lagi gangguan setelah serah terima dengan INKA," ujar Zainir, Selasa (27/2).

Karena mengalami hambatan, KA Minangkabau Ekspres terpaksa kembali lagi ke Stasiun Simpang Haru. Sebagai gambaran, jarak Simpang Haru-Air Tawar ditempuh dalam waktu 10-15 menit. Rencananya, setelah dilakukan perbaikan, KA Minangkabau Ekspres kembali meluncur ke BIM untuk diuji coba.

 
 
 
 
 
 

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA