"Ada yang tertunda Garis Waktu judulnya karena enggak mau lepas full jadi controlling. Belum cocok gitu, skrip masih tek-tokan. Kalau skrip, ini bukan nyawa saya jadi masih terus untuk tektokan Garis Waktu," kata Fiersa di Jakarta Pusat.
Cerita Garis Waktu sudah menemukan rumah produksi untuk diajak bekerja sama. Hanya saja, Fiersa Besari belum ingin melepas penuh proyeknya karena masih dianggap kurang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini maksudnya sudah masuk PH, tapi cepat puas dan saya belum. Jadi ada pertimbangan visual yang di buku enggak cocok. Ketika divisualisasikan belum klik (cocok) ya," kata Fiersa.
Saat ini Fiersa belum membidik satu aktor untuk memerankan film Garis Waktu. Dia masih berkutat dengan naskah.
"Belum ke sana. Masih kurang skrip. Kadang mereka bilang ini sudah bagus, masa Anda masih kurang. Namanya juga proses kreatif ya wajarlah," kata Fiersa.
Fiersa Besari tak ingin proyek adaptasi ini jadi miliknya seorang. Mengesampingkan sikap jumawa, untuk soundtrack film dia terbuka untuk siapa saja.
"Orang lain juga enggak apa-apa. Enggak terlalu gimana-gimana. Kalau kata orang Sunda bilang mah jangan ngeraup siku, jangan semua diambil sendiri nanti jatuh. Jadi, rameh saja," ujarnya.