Laporkan Masalah

Kajian Karya-Karya Danarto sebagai Realisme Magis

AHMAD SYARIFUDIN, Dr. Aprinus Salam

2018 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Goenawan Mohamad menyebut Danarto sebagai pelopor realisme magis di Indonesia. Maka dari itu, diperlukan penjabaran secara komprehensif apa dan bagaimana realisme magis sejatinya sehingga dapat dicari tahu apakah karya-karya Danarto dapat menjadi bagian darinya. Sejak diperkenalkan mulai 1950-an, kritikus mencoba mengidentifikasi aspek tersebut untuk mendefinisikan tipe fiksi ini. Karena realisme magis menurunkan perbedaan antara dua istilah yang biasanya berlawanan, realis dan magis, kategorisasi ini cenderung memiliki moda naratif yang disruptif. Pada mulanya, realisme magis digunakan untuk menyebut lukisan pasca-ekspresionisme untuk mendefinisikan bentuk lukisan yang memiliki pertentangan yang begitu jauh dari pendahulunya (seni ekspresionis) dalam perhatiannya ke detail yang akurat, kejernihan dan kehalusan gambar seperti fotografi, serta representasi dari aspek realitas non-material secara mistik. Realisme magis berkaitan erat, atau bahkan menjadi ragam lain dari, realis. Realisme mencoba menciptakan citraan akurat dari dunia sebagaimana yang dialami oleh kesadaran manusia biasa, pembaca fiksi realis akrab dengan pemusatan yang nampak memberikan bukti empiris. Kuantitas dari data sensorik meningkatkan kenyamanan pembaca bahwa representasi ini akurat dan menyebabkan pembaca menanamkan citraan naratif dari dunia dengan otoritas. Berbeda dengan realisme magis, pemusatan naratif menjadi kacau. Berbagai macam persepsi hadir tidak dapat dilukiskan, pun asal persepsi tersebut tidak dapat ditemukan. Hasil dari kekacauan dari satu fakta bahwa realisme magis memasukkan dua macam persepsi yang berkonflik. Persepsi yang melihat dua macam kejadian: kejadian magis dan citraan yang dengan tidak normal tersampaikan kepada pembaca fiksi realistis karena mereka tidak bisa secara empirik terverifikasi. Realisme magis memodifikasi konvensi realisme yang berdasarkan bukti-bukti empiris, membaurkannya dengan persepsi lain. Kajian yang telah dilakukan menunjukkan, setidaknya dari sampel yang diambil, Godlob, Panggung, Adam Marifat, Rintrik, dan Kecubung Pengasihan tidak terbukti bahwa Danarto mengusung realisme magis.

Goenawan Mohammad called Danarto as a pinoneer of magical realism in Indonesia. Therefore, we need to explain comprehensively what and how truly magical realism is thus we can find out whether Danarto is part of it or not. Since the introduction in the 1950s, critics have attempted to identify those aspects that define this type of fiction. Since the introduction in the 1950s, critics have attempted to identify those aspects that define this type of fiction. Because it breaks down the distinction between the usually opposing terms of the magical and the realist, magical realism is often considered to be a disruptive narrative mode. In the beginning, magical realisme introduced the term to refer to a new form of post-expressionist painting to define a form of painting that differs greatly from its predecessor (expressionist art) in its attention to accurate detail, a smooth photograph-like clarity of picture and the representation of the mystical non-material aspects of reality. Magical realism considered to be related to, or even a version of literary realism. Realism attempts to create an accurate picture of the world as it is experienced by ordinary human consciousness, readers of realistic fiction are most familiar with focalizations that seem to be grounded in empirical evidence, the quantity of sensory data enhancing the reader's confidence that this representation is accurate and causing the reader to invest the narrative's picture of the world with authority. Distinguish from it, in magical realism, focalizations is indeterminate; the kinds of perceptions it presents are indefinable and the origins of those perceptions are unlocatable. That indeterminacy results from the fact that magical realism includes two conflicting kinds of perception that perceive two different kinds of event: magical events and images not normally reported to the reader of realistic fiction because they are not empirically verifiable, and verifiable ones that are realism characteristic domain. Thus magical realism modifies the conventions of realism based in empirical evidence, incorporating other kinds of perception. Research that have been doing revealed, at least sample that have been taken, Godlob, Panggung, Adam Marifat, Rintrik, dan Kecubung Pengasihan danarto involve magical realism is unproved.

Kata Kunci : danarto, realisme magis, genre


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.