Alasan Telkom Flexi Meminang Bakrie Telecom

Ilustrasi menara BTS.
Ilustrasi menara BTS.
Sumber :
  • panoramio.com

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom berkode saham TLKM) kembali mengungkapkan rencananya melakukan konsolidasi Telkom Flexi dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Telkom pun menyampaikan sejumlah alasan mengapa rencana itu ditempuh.

Alasan pertama, Telkom mengaku tengah mengantisipasi munculnya aturan bahwa satu operator hanya boleh memiliki satu lisensi. "Telkom lebih memilih menjadi pemain di GSM (Global System for Mobile Communications), karena telah memiliki jumlah pelanggan yang besar," kata Direktur Keuangan Telkom, Sudiro Asno di Jakarta, Rabu 10 November 2010.

Di pasar seluler, Telkom memiliki Telkomsel yang bermain di segmen GSM, serta Telkom Flexi yang bermain di Code Division Multiple Access (CDMA).

Kedua, menurut Sudiro, Flexi memiliki keterbatasan spektrum untuk meningkatkan performa data. "Alasan ketiga adalah berbagi risiko dengan pihak lain," tutur Sudiro.

Sudiro mengatakan lamanya proses diskusi soal konsolidasi dua perseroan itu dikarenakan Telkom masih ingin tetap sebagai pemegang mayoritas. "Kami ingin tetap mayoritas agar tidak membahayakaan posisi Telkomsel di masa depan," kata dia.

Namun, dia melanjutkan skema penyatuan pemain seluler jalur CDMA ini masih dibicarakan hingga saat ini. "Arahnya ke merger, tetapi bagaimana komposisinya ini masih dibicarakan," ujar Sudiro.

Sudiro menuturkan, kemungkinan besar dari merger kedua perusahaan  telekomunikasi tersebut akan dibentuk perusahaan baru. "Kalau ini sudah terbentuk baru Flexi di-spin off," tutur dia.

Terkait dengan hal ini, Telkom tahun menahan belanja modal (capital expenditure/capex) Flexi. Telkom tahun ini juga merevisi belanja modanya dari rencana semula US$2 miliar menjadi US$1,5 miliar. "Capex Flexi ditahan karena dipandang sebagai bisnis yang ketat persaingan," ujarnya.  (hs)