5 Fakta 'Adamantine', Album Burgerkill yang Merchandise-nya Dibeli Jokowi

5 Fakta 'Adamantine', Album Burgerkill yang Merchandise-nya Dibeli Jokowi

Dicky Ardian - detikHot
Minggu, 11 Nov 2018 17:39 WIB
Burgerkill Foto: Hanif/detikHOT
Jakarta - 'Adamantine' memang spesial. Ini adalah album baru Burgerkill setelah 7 tahun puasa. Berikut fakta-faktanya.

Sebelumnya, nama Burgerkill kembali ada di permukaan berkat kabar tur Eropanya. Ia menjalani tur tersebut bersama Deadsquad.




ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, Burgerkill kembali menarik perhatian. Merchandise band cadas itu berupa kaos dibeli Presiden Joko Widodo.

Di kaos tersebut bertuliskan 'Adamantine' yang adalah album terbaru mereka. Desain kaos itu disebut yang terbaru karena dibuat menjelang keberangkatan Burgerkill ke Eropa.

Berikut adalah fakta seputar album 'Adamantine' dari Burgerkill.

1. Dibuat 4 Tahun

Meski baru dirilis pada 2018, 'Adamantine' sudah dikerjakan sejak lama. Album itu mulai dibuat pada 2014.

Berbagai kendala dan pengumpulan materi jadi hambatan terbesar band asal Bandung tersebut.

2. Arti 'Adamantine'

'Adamantine' bukan satu-satunya judul yang menjadi opsi album baru Burgerkill. Awalnya ada 'Intergral' yang menjadi kandidat kuat menjadi judul album tersebut, terlebih ada juga lagu dengan judul yang sama di dalamnya.

'Adamantine' datang dari jurnalis rock senior di Inggris yang juga personel band Oaf, Dom Lawson. Punya arti tak terkalahkan, 'Adamantine' dirasa pas dengan konsep album tersebut.

3. Ada Lagu Iwan Fals

Punya jeda yang lama tidak merilis album dimanfaatkan Burgerkill mengisinya dengan mendaur ulang lagu lama. Lagu milik Iwan Fals, 'Air Mata Api' dipilih menjadi andalan mereka.

Lagu tersebut kemudian dimasukkan ke album 'Adamantine'. Yang menarik, Iwan Fals juga mendaur ulang lagu milik Burgerkill, 'Tiga Titik Hitam'.

5 Fakta 'Adamantine', Album Burgerkill yang Merchandise-nya Dibeli JokowiFoto: Hanif/detikHOT

4. Semakin Dewasa

Jika diperhatikan, ada beberapa perubahan yang disajikan Burgerkill di 'Adamantine'. Tak ada lagi lagu-lagu berisi makian di dalamnya.

Usia band yang sudah lebih dewasa menjadi alasan Burgerkill tak lagi menyajikan lirik yang gelap. Sebaliknya, kalimat dan pesan positif lebih banyak menjadi bumbu di lagu-lagu Burgerkill.


Tonton video: Gokil! Ini Momen Saat Jokowi Beli Kaos Tur Eropa Burgerkill
[Gambas:Video 20detik]


5. Lirik Bahasa Indonesia

Selain 'Air Mata Api', Burgerkill juga punya lagu bahasa Indonesia lainnya. Adalah 'Paradoks' yang ditulis dengan bahasa Indonesia.

Ini adalah satu-satunya lagu bahasa Indonesia di 'Adamantine'. Lagu tersebut bercerita mengenai kebhinekaan Indonesia yang terancam. (dar/ass)