2003
Programs
Art Center Denpasar, 22-24 Agustus 2003
Taman Budaya Surakarta, 25-26 Agustus 2003
Teater Utan Kayu (TUK) Jakarta, 28-30 Agustus 2003
Art Center Denpasar, 22-24 Agustus 2003
Taman Budaya Surakarta, 25-26 Agustus 2003
Teater Utan Kayu (TUK) Jakarta, 28-30 Agustus 2003
A. Mustofa Bisri | Adriaan van Dis | Ahmad Tohari | Ari Pahala Hutabarat | Changa Hickinson | Chitra Gajadin | Denise Jannah | Eva Christina Zeller | Frans Nadjira | Grant Caldwell | K. Sello Duiker | Linda Christanty | Nukila Amal | Oka Rusmini | Putu Wijaya | Raudal Tanjung Banua | Sapardi Djoko Damono | Timur Sinar Suprabana | Triyanto Triwikromo | Umbu Landu Paranggi | Warih Wisatsana | Zen Hae |
Lahir di Rembang 10 Agustus 1944. Belajar di pesantren Lirboyo, Kediri, Krapyak, Yogyakarta dan Al-Azhar, Kairo dan Al-Azhar, Kairo. Saat di Kairo, ia kerap mengikuti forum baca puisi termasuk di Festival Mirbid X di Irak. Buku-buku puisinya antara lain: Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem; Tadarus; Pahlawan dan Tikus; Rubaiyat Angin dan Rumput; dan Wekwekwek.
lahir pada 1946, novel pertamanya, Nathan Sid, berkisah tentang seorang anak laki-laki yang tumbuh di antara dua budaya: surga kolonial Indonesia dan Belanda yang membosankan setelah Perang Dunia Kedua. Ketertarikannya pada budaya lain terserap di seluruh karyanya, mulai dari catatan perjalanannya, Het beloofde land (Tanah yang dijanjikan), tentang petani-petani di Afrika Selatan, dan In Afrika, tentang perang di Mozambique, hingga Indische duinen, yang merupakan karya Van Dis yang paling berhasil. Buku terbarunya terbit pada 1999: Dubbelliefde (Cinta ganda), kisah personal tentang kedewasaan seorang laki-laki muda dan perwujudan perilaku seksual, politik dan spiritualnya. Dubbelliefde juga menjadi best-seller di Belanda.
dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya. Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala adalah novel trilogi, yang melukiskan dinamika kehidupan ronggeng di desa terpencil, Dukuh Paruk. Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Cina, Belanda dan Jerman.
Alumni FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung (Unila). Bergiat di Komunitas Berkat Yakin (KoBER) sebagai sutradara dan direktur artistik. Telah bermain ataupun menyutradarai sekitar 20 pertunjukan teater. Aktif di kegiatan sastra tingkat lokal maupun nasional. Menjadi Ketua Komite Sastra, Dewan Kesenian Lampung (DKL). Puisi-puisinya dimuat di berbagai media dan antologi.
Born in Aruba 1957, is one of St. Martin’s better-known and more serious poets. He has lived in Trinidad and the Netherlands and in the 1980s made St. Martin his home, where his first book, Illegal Truth was published in 1991. From the mid-1980s to the early 1990s, he became well known for his belief in Rastafari, for the recital of his thundering poetry at various cultural manifestations, as a budding actor, and as an organizer for the bus drivers association in the South of the island. Changa’s work was recently published in an anthology of St. Martin’s writings.
Lahir di Suriname, 1954, Gajadin pindah ke Belanda pada tahun 1972. Puisinya menggambarkan perubahan keseimbangan hidup umat Hindu yang meninggalkan Surinam. Meski bagian dari gerakan Sarnami (yang menggalakkan bahasa Surinam/Hindustan), tiga antologi puisi pertamanya ditulis dalam bahasa Belanda: Van erf tot skai (Dari tanah ke kulit imitasi, 1977). Kumpulan Kab ke vaad / Van wanneer een herinnering (Dari waktu ingatan, 1977) mengantologikan puisi Sarnami beserta terjemahannya ke dalam Bahasa Belanda. Dalam cerita-ceritanya, yang dikoleksi dalam Bari dopahar (Jam Terpanas pada Hari, 1989) ia mengenang dan menggambarkan negeri yang ditinggalkannya. Novel terbarunya adalah Schoorvoetige tijden (2000, Waktu-waktu Ragu).
Lahir di Suriname, 1956, Jannah dianggap salah satu penyanyi jazz terbaik di dunia. Setelah menuntaskan sekolah, ia kuliah hukum, karir yang ditinggalkannya untuk musik. Pada tahun 1991, sewaktu wisuda, album perdananya Take It from the Top (Mulai dari Atas) telah menjadi kenyataan dan ia telah memerankan salah satu peran utama dalam darma musical A Night at the Cotton Club. 1997 merupakan tahun yang sukses buat Jannah, dengan peran utama dalam Joe the Musical, tampil untuk TOP Uni-Eropa dan untuk kepala negara-negara Eropa dan mantan presiden AS Bill Clinton beserta istrinya Hillary. Denise Janah mengajra di Konservatorium Rotterdam dan memberi lokakarya dan kelas master di Belanda, Suriname dan As. Pada tahun 2001, atas undangan Winternachten, jannah mulai menyanyikan puisi, didampingi musik yang digubahnya sendiri. Ini membawa undangan pada berbagai festival sastra, di antaranya Winternachten di kepulauan Antilles dan Indonesia. CD lagu-lagu puisinya diluncurkan di festival Winternachten January 2004 di Den Haag.
Lahir 2 Juli 1960 di Ulm, Eva Christina Zeller adalah penggubah lagu, penulis dan jurnalis. Belajar filsafat, bahasa jerman, seni teater dan retorik di Berlin dan Tubingen, pada tahun 1988 ia mengajar di Universitas Otago di Dunedin, Selandia Baru. Kini menetap di Tubingen.
lahir di Ujungpandang, 3 September 1942. Tahun 1978 ia mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, AS. Bukunya yang telah terbit adalah Jendela (1980), Spring of Fire, Spring of Tears (1988), Bercakap-cakap di Bawah Guguran Daun-daun (2004).
mengajar kepenulisan kreatif di bidang puisi dan fiksi, teater, seni, fotografi dan sinema di Australia dan manca negara. ilsafat timur, politik Australia dan international, lingkungan dan pendidikan merupakan bidang-bidang yang ditekuninya. Kumpulan puisinya antara lain Dreaming of Robert de Niro (2003) dan You Know What I Mean (1996) yang masuk nominasi The Age Book of the Year Award. Novelnya Malabata (1991), masuk nominasi Australian Human Rights Award.
Lahir di Soweto pada masa puncak apartheid tahun 1974, K. Sello Duiker bunuh diri di Johannesburg January 2005. Ia memperoleh penghargaan Statebonds pada tahun 2001 untuk karya perdana Afrika terbaik untuk bukunya Thirteen Cents (2000), sebuah novella tentang sisi gelap Capetown. Putus asa, ragu dan insting untuk bertahan hidup merupakan tema-tema yang diungkit dengan latar prostitusi, ganster, dan kelaparan yang diangkat oleh saat-saat sarat harap dan bahagia. Novel keduanya The Quiet Violence of Dreams (2003) adalah tentang seorang siswa yang mengalami krisis identitas. Dalam karya Duiker, kegilaan individu tak pernah bias dipisahkan dari negri tak mungkin tempat latar kisah-kisanya.
Sastrawan dan jurnalis kelahiran Pulau Bangka 1970. Cerita pendek pertamanya meraih penghargaan dari Kompas pada 1989. Buku kumpulan cerita pendeknya, Kuda Terbang Mario Pinto meraih Khatulistiwa Literary Award 2004. Selain menulis fiksi, ia juga menulis feature untuk berbagai media. Pernah bekerja sebagai redaktur di majalah kajian media dan jurnalisme, Pantau dan penulis naskah drama radio. Kini ia menetap di Banda Aceh dan memimpin kantor berita Pantau Foundation.
Lahir di Ternate, 1971, kumpulan cerpen perdana Nukila Amal meraih penghargan Buku Terbaik tahun 2005 oleh majalah Tempo. Novelnya, Cala Ibi (2003) masuk nominasi untuk Khatulistiwa Literary Award. Kedua karya tersebut menandai fenomena baru dalam sastra Indonesia yang beralih dari tradisi tutur dan pola-pola narasi konvensional. Kini duduk di Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta.
Lahir di Jakarta 11 Juli 1967. Bukunya yang telah terbit: Tarian Bumi (2000) dan Sagra (2001). Menyusul Kenanga (novel) dan Patiwangi (kumpulan puisi). Awal 2003 membacakan karyanya pada Festival Puisi Winternachten di Belanda. Menetap di Denpasar, Bali.
Lahir di Tabanan, Bali, 11 April 1944. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta. Anggota Bengkel Teater (1960) dan Teater Ketjil (1970) ini mendirikan dan memimpin Teater Mandiri di Jakarta. Pernah tinggal dalam masyarakat komunal Ittoen, Jepang (1973). Mengikuti beberapa festival dan program-program sastra dan teater internasional seperti: International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City (1974-1975) dan Festival Teater Sedunia di Nancy, Prancis (1975). Pernah menjadi redaktur Tempo (1971-1979), redaktur pelaksana Zaman (1979-1985), anggota Dewan Kesenian Jakarta dan dosen tamu di Universitas Wisconsin, A.S. (1985-1986). Telah menulis banyak buku, baik novel, kumpulan cerpen maupun naskah drama.
Belajar di Jurusan Teater ISI Yogyakarta. Pernah menjadi koresponden Harian Semangat dan Haluan. Anggota Sanggar Minum Kopi, Denpasar dan pernah belajar puisi di bawah asuhan Umbu Landu Paranggi. Tahun 2004 memperoleh penghargaan puisi terbaik Sih Award dari Jurnal Puisi dan salah satu cerpennya memenangkan Anugerah Sastra Horison. Kini, ia mengelola Komunitas Rumah Lebah di Yogyakarta dan AKAR Indonesia yang menerbitkan Jurnal Cerpen Indonesia.
Lahir di Solo, Jawa Tengah, 20 Maret 1940. Pengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia sejak 1975; kini guru besar. Pernah aktif sebagai redaktur majalah sastra-budaya Kalam, Basis, Horison, Tenggara (Malaysia). Karya-karyanya antara lain: DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983; mendapat Hadiah Sastra DKJ 1983), Sihir Hujan (1984; pemenang hadiah pertama Puisi Putera II Malaysia 1983), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-Ayat Api (2000). Ia juga menerjemahkan karya-karya sastra dunia seperti: Lelaki Tua dan Laut (1973; Ernest Hemingway), Sepilihan Sajak George Seferis (1975), Puisi Klasik Cina (1976), Lirik Klasik Parsi (1977), Afrika yang Resah (1988).
Lahir di Solo, 4 Mei 1963, Timur Sinar Suprabana telah menulis cerpen, esai, reportase budaya dan syair yang termuat di banyak media massa cetak yang terbit di tanah air. Tinggal di Semarang dan kondang sebagai penyair dan aktor pertunjukan seni baca puisi.
Cerpenis, menulis kumpulan cerpen Sayap Anjing (Penerbit Kompas, 2003), Children Sharpening the Knives (Masscom Media, 2003), dan Rezim Seks dan Ragaula (Aini, 2002). Mata Sunyi Perempuan Takroni terpilih sebagai salah satu cerpen terbaik Kompas 2002. Kini bekerja sebagai wartawan dan redaktur sastra harian Suara Merdeka, Semarang.
Lahir di Sumba, Nusa Tenggara Timur, 10 Agustus 1943. Bersama Ragil Suwarna Pragolapati, Teguh Ranusastra Asmara dan Iman Budhi Santosa, mendirikan Persada Studi Klub, 5 Maret 1969, di Yogyakarta yang menjadi pendorong penulis muda Yogya antara 1970-1980-an. Karya-karyanya antara lain: Melodia, Maramba Ruba, dan Sarang. Buku kumpulan puisinya berjudul: Sabana. Bekerja sebagai redaktur Bali Post.
Lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 April 1965. Beberapa sajaknya memenangkan lomba dan memperoleh penghargaan antara lain: Taraju Award, Kelautan Award dan Borobudur Award. Buku kumpulan puisinya, Ikan Terbang Tak Berkawan (2005).
Atau Nur Zain Hae lahir di Kembangan, Jakarta Barat, 12 April 1970. Anak Betawi ini lulus dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Jakarta 1994. Menulis puisi, cerpen, dan tinjauan sastra. Sejumlah puisinya sempat menjadi juara dan nominator lomba cipta puisi di beberapa kota di Indonesia. Buku kumpulan cerpen pertamanya, Rumah Kawin (2004).