INILAH.COM, Jakarta - Direktur Utama Perum Damri Agus Suherman Subrata menjadi sosok yang membawa perubahan pada perusahaan yang fokus pada bisnis angkutan umum ini.

Damri pada era kepemimpinan pria penyandang gelar MBA dari Universitas of Dallas, AS menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp98 miliar pada 2013. "Pada 2013 itu sebelum pajak target Rp69,4 miliar namun sampai akhir tahun laba mencapai Rp98 miliar," ujar Agus di kantornya, Kamis (23/1/2014).

Mantan pegawai Kementerian Perhubungan ini mengatakan, laba tersebut berasal dari pendapatan yang mencapai Rp102 triliun sepajang 2013. Pada eranya Damri mulai bangkit, padahal pada waktu 2011, Damri pernah terancam mendapatkan raport merah. "Pendapatan kita meningkat dari 2004 sebesar Rp900 miliar ke 2013 mencapai Rp102 triliun," jelasnya.

Selain itu orang yang baru tiga tahun menduduki kursi nomor satu di Perum Damri menceritakan sektor pendukung peralihan pendapatan tersebut berasal dari jalur Bus Way. Sebab kalau mengacu pada kendaraan angkutan umum Damri merugi. Maka tidaklah mengherankan bila Damri mendapatkan subsidi. "Kita ketutupnya dari Damri Bus Way menyumbang 50% pendapatan," jelas Agus.

Selama memimpin Perum Damri, Sarjana Teknis Mesin Universitas Trisakti dan gelar MBA dari Universitas of Dallas ini, telah mempersiapkan kendaraan-kendaraan untuk siap bersaing dengan moda transportasi lain. Persiapan tersebut telah ia lakukan sejak dua tahun lalu.

"Dua tahun kemarin kita baru memperbaiki armada dan meningkatkan pelayanan ontime untuk performance armada bagus supaya tertarik oleh masyarakat," kata pria kelahiran Purwakarta, 8 Januari 1953 itu.