Mengenal Lebih Lebih Dekat Komunitas Intelijen Amerika Serikat

 

Matamatanews.com,JAKARTA—Komunitas Intelijen Amerika Serikat atau United States Intelligence Community (IC) adalah sebuah badan kerjasama dari 16 instansi independen dan departemen di Amerika Serikat bekerja secara terpisah atau bersama-sama dalam melakukan kegiatan intelijen yang dianggap baik dalam hubungan luar negeri dan melakukan perlindungan atas kepentingan-kepentingan keamanan nasional di Amerika Serikat.

Anggota dari organisasi Komunitas Intelijen atau Intelligence Community (IC) termasuk didalamnya badan-badan intelijen, intelijen militer, sipil dan analisis intelijen dan kantor-kantor di departemen eksekutif federal. Komunitas Intelijen ini dipimpin oleh seorang direktur dari Badan Intelijen Nasional. Di antara berbagai tanggung jawab mereka, para anggota Komunitas ini bertugas untuk mengumpulkan dan memproduksi intelijen asing dan domestik, memberikan kontribusi untuk perencanaan militer , dan melakukan kegiatan spionase, komunitas ini dibentuk pada masa jabatan Presiden Ronald Reagan dengan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 12333 tertanggal 4 Desember 1981

Tujuan

Sesuai dengan Inpres Nomor 12333 komunitas ini mempunyai enam agenda utama  yaitu :

  1. Mengumpulkan informasi yang diperlukan oleh Presiden, termasuk Dewan Keamanan Nasional, Sekretaris Negara, Sekretaris Pertahanan, dan pejabat eksekutif dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka;
  2. Memproduksi dan mengelolah data intelijen;
  3. Kumpulan informasi, melakukan kegiatan untuk melindungi terhadap, kegiatan intelijen yang ditujukan terhadap Amerika Serikat, dari kegiatan teroris internasional, kegiatan perdagangan obat bius, dan kegiatan lainnya sebagai penangkal atas seteru yang diarahkan kepada Amerika Serikat oleh kekuasaan, organisasi, orang dan agen dari pihak asing;
  4. Melakukan kegiatan khusus (didefinisikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan luar negeri AS di luar negeri bertujuan dalam perencanaan dan sehingga pelaksanaan agar "peran Pemerintah Amerika Serikat tidak terlihat atau diketahui oleh publik," dan berfungsi untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti itu, tetapi yang tidak dimaksudkan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan politik di Amerika Serikat, opini publik, kebijakan, media dan atau tidak termasuk kegiatan diplomatik atau pengumpulan dan produksi intelijen atau mendukung fungsi terkait);
  5. Sebagai badan administrasi dan dukungan kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan resmi di Amerika Serikat dan di luar negeri.
  6. Memberikan laporan intelijen kepada Presiden dari waktu ke waktu.

Organisasi

Anggota

IC yang terdiri dari 16 anggota (juga disebut elemen). Central Intelligence Agency (CIA) merupakan lembaga independen dari pemerintah Amerika. 15 unsur yang lain adalah kantor-kantor atau biro dalam departemen eksekutif federal. yang dipimpin oleh the Office of the Director of National Intelligence (ODNI), Badan Intelijen Nasional yang secara resmi tidak terdaftar sebagai anggota dari komunitas ini;

Lembaga independen

* Central Intelligence Agency (CIA)

* Departemen Pertahanan Amerika Serikat

* Air Force Intelligence, Surveillance and Reconnaissance Agency (AF ISR atau AIA)

* Army Military Intellegence (MI)

* Defence Intellegence Agency (DIA)

* Marine Corps Intellegence Activity (MCIA)

* National Geospatial-Intellegence Agency (NGA)

* National Reconnaissance Office (NRO)

* National Security Agency (NSA)

* Office of Naval Intellegence (ONI)

Departemen Energi Amerika Serikat

  • Office of Intellegence and Counter Intellegence (OICI)
  • Departemen Keamanan Dalam negeri Amerika Serikat
    • Office of Intellegence and Analysis (I&A)
    • Coast Guard Intellegence (CGI)
  • Departemen Kehakiman Amerika Serikat
    • Federal Bureau of Investigation (FBI)
    • Drug Enforcement Administration (DEA)
  • Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat
    • Bureau if Intellegence and Research (INR)
  • Departemen Keuangan Amerika Serikat
    • Office of Terrorism and Financial Intellegence (TFI)

Central Intelligence Agency (CIA) adalah salah satu badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat. Sebagai lembaga eksekutif, CIA berada di bawah Director of National Intelligence.

CIA memiliki tiga aktivitas utama, yaitu mengumpulkan informasi seputar pemerintah asing, perusahaan, dan individu; menganalisis informasi tersebut beserta hasil intelijen dari badan intelijen A.S. lainnya untuk menghasilkan penilaian intelijen keamanan nasional yang diajukan kepada para pembuat kebijakan senior Amerika Serikat dan melaksanakan atau mengawasi aktivitas tertutup dan beberapa operasi taktis oleh karyawannya sendiri, anggota militer AS atau rekan lainnya atas permintaan Presiden Amerika Serikat. Misalnya, CIA bisa memiliki pengaruh politik luar negeri melalui divisi-divisi taktisnya seperti Special Activities Division.

Markas CIA terletak di Langley, Virginia, beberapa mil di sebelah barat Washington, D.C. Karyawan-karyawannya bekerja di kedutaan AS dan sejumlah lokasi lain di seluruh duia.

CIA menggantikan Office of Strategic Services (OSS) yang dibentuk pada Perang Dunia II untuk mengoordinasikan aktivitas spionase rahasia Angkatan Bersenjata Amerika Serikat melawan kekuatan Poros. National Security Act of 1947 meresmikan keberadaan CIA dan "menghapus fungsi polisi atau penegakan hukum di dalam maupun luar negeri".

Banyak kritik yang ditujukan kepada CIA terkait kegagalan keamanan dan kontraintelijennya, kegagalan analisis intelijen, masalah hak asasi manusia, investigasi luar negeri dan pengungkapan dokumen, memengaruhi opini publik dan penegak hukum, penyelundupan obat-obatan terlarang, dan berbohong kepada Kongres. Pihak lainnya, seperti pembelot blok Timur Ion Mihai Pacepa, mengakui CIA sebagai "organisasi intelijen terbaik di dunia sejauh ini," dan berpendapat bahwa aktivitas-aktivitas CIA dilaksanakan dengan sangat cermat dan belum pernah terpikirikan oleh badan-badan intelijen lainnya di seluruh dunia.

Sejarah

Central Intelligence Agency dibentuk oleh Kongres setelah National Security Act of 1947 disahkan oleh Presiden Harry S. Truman. Pembentukannya terinspirasi oleh kesuksesan Office of Strategic Services (OSS) pada masa Perang Dunia II yang dibubarkan bulan Oktober 1945 dan fungsi-fungsinya dialihkan ke Departemen Luar Negeri dan Perang. Sebelas bulan sebelumnya, tahun 1944, William J. Donovan, pendiri OSS, meminta Presiden Franklin D. Roosevelt mendirikan organisasi baru yang langsung diawasi oleh Presiden, "yang akan mengumpulkan intelijen dengan cara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi dan pada saat yang sama akan memberikan panduan intelijen, menentukan tujuan intelijen nasional, dan menghubungkan material intelijen yang dikumpulkan oleh semua instansi pemerintahan." Sesuai rencananya, sebuah lembaga sipil yang kuat dan tersentralisasi akan mampu mengoordinasikan seluruh dinas intelijen. Ia juga mengatakan lembaga ini akan memegang kewenangan untuk melakukan "operasi subversif di luar negeri," tetapi tidak memiliki "fungsi polisi atau penegakan hukum, baik di dalam maupun luar negeri."

Pendahulu, 1946–1947

Office of Strategic Services, badan intelijen independen pertama Amerika Serikat yang didirikan untuk keperluan Perang Dunia II, dibubarkan setelah perang berakhir oleh Presiden Harry S. Truman pada tanggal 20 September 1945 melalui pengesahan Executive Order. Executive Order ini 'meresmikan' pembubarannya pada 1 Oktober 1945. Reorganisasi menyeluruh yang terjadi setelah itu menggambarkan persaingan birokrasi dalam memperebutkan sumber daya. Mereka juga mencoba mengurusi hubungan pengumpulan intelijen rahasia dan aksi tersembunyi (operasi paramiliter dan psikologis). Per Oktober 1945, fungsi OSS dibagi-bagi antara Departemen Luar Negeri dan Departemen Perang:

Unit baru

Pengawas

Fungsi OSS

Strategic Services Unit (SSU)

Departemen Perang

Secret Intelligence (SI) (i.e., pengumpulan intelijen rahasia) dan kontra-spionase (X-2)

Interim Research and Intelligence Service (IRIS)

Departemen Luar Negeri

Research and Analysis Branch (i.e., analisis intelijen)

Psychological Warfare Division (PWD) (sebelumnya tidak di OSS saja)

Departemen Perang, Kepala Staf Angkatan Darat

Staf dari Operational Groups, Operasi Jedburgh, Morale Operations (propaganda hitam)

Divisi ini hanya bertahan beberapa bulan. Konsep dan istilah "Central Intelligence Agency" pertama kali muncul di sebuah proposal restrukturisasi komando Angkatan Darat dan Laut AS yang diajukan Jim Forrestal dan Arthur Radford kepada Komite Militer Senat A.S. pada akhir 1945. Meski ditentang oleh militer, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan Federal Bureau of Investigation (FBI),]Presiden Truman mendirikan Central Intelligence Group (CIG) pada bulan Januari 1946 yang kelak menjadi CIA. CIG adalah otoritas interim yang dibentuk atas kewenangan Presiden. Aset-aset SSU, yang sekarang mencakup "nukleus" intelijen rahasia yang baru dilimpahkan ke CIG pada pertengahan 1946 dan dirombak lagi dengan nama Office of Special Operations (OSO).

Masa-masa awal, 1947–1952

Bulan September 1947, National Security Act of 1947 meresmikan pembentukan National Security Council dan Central Intelligence Agency. Laksamana Muda Roscoe H. Hillenkoetter ditunjuk sebagai Direktur Central Intelligence pertama. Salah satu operasi rahasia pertama yang berhasil dipimpinnya adalah bantuan bagi Partai Demokrat Kristen di Italia.

National Security Council Directive on Office of Special Projects, 18 Juni 1948 (NSC 10/2), memberikan CIA kewenangan untuk melancarkan operasi tersembunyi "terhadap negara atau kelompok asing yang bermusuhan atau mendukung negara atau kelompok asing yang bersahabat, tetapi begitu terencana dan rapi sampai-sampai tanggung jawab apapun dari pemerintah A.S. untuk mereka tidak diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan."

Tahun 1949, Central Intelligence Agency Act (Hukum publik 81-110) mengizinkan CIA memakai prosedur fiskal dan administratif rahasia dan mengecualikan lembaganya dari sebagian besar batas pemakaian dana Federal. Peraturan ini juga tidak mewajibkan CIA mengungkap "organisasi, fungsi, pejabat, jabatan, gaji, atau jumlah karyawannya." CIA Act menciptakan program "PL-110" untuk menangani para pembelot dan "orang asing penting" lainnya yang berada di luar prodsedur imigrasi normal, serta memberikan kehidupan samaran dan bantuan ekonomi kepada mereka.

Stabilisasi struktur, 1952

DCI waktu itu, Walter Bedell Smith, yang mendapatkan kepercayaan khusus dari Presiden dan pernah menjadi Kepala Staf utama Dwight D. Eisenhower saat Perang Dunia II, menegaskan bahwa CIA – atau sedikitnya satu departemen saja – harus mengatur OPC dan OSO. Organisasi-organisasi tersebut, beserta sejumlah fungsi minornya, mendirikan Directorate of Plans pada tahun 1952.

Pada tahun yang sama, Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat dibentuk dengan misi-misi yang melampaui misi Department of Plans. Secara umum, polanya adalah CIA bisa meminjam sumber daya dari Pasukan Khusus meski sudah punya operator khusus sendiri.

Awal Perang Dingin, 1953–1966

Allen Dulles, yang pernah menjabat sebagai perwira operasi kunci OSS di Swiss selama Perang Dunia II, menggantikan Smith ketika kebijakan AS didominasi oleh paham antikomunisme. Berbagai sumber bermunculan; sumber yang paling jelas adalah penyelidikan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Senator Joseph McCarthy, doktrin pengurungan sistematis diam-diam yang dikembangkan George Kennan, Blokade Berlin, dan Perang Korea. Dulles menikmati fleksibilitas yang luar biasa karena abangnya, John Foster Dulles, adalah Menteri Luar Negeri waktu itu.

Kekhawatiran seputar Uni Soviet dan kesulitan mendapatkan informasi dari masyarakatnya yang tertutup, yang bisa ditembus beberapa agen, membuahkan sejumlah solusi berbasis teknologi canggih. Salah satu kesuksesan pertamanya adalah pesawat Lockheed U-2 yang mampu mengambil gambar dan mengumpulkan sinyal elektronik dari ketinggian melebihi jangkauan pertahanan udara Soviet. Setelah Gary Powers ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara SA-2 tahun 1960 dan mengakibatkan insiden internasional, SR-71 dikembangkan untuk mengambil alih tugas ini.

Pada masa itu, terjadi sejumlah aksi tersembunyi terhadap gerakan-gerakan sayap kiri yang dianggap komunis. CIA menjatuhkan sebuah pemerintahan asing untuk pertama kalinya dalam kudeta Iran 1953 atas permintaan Winston Churchill. Beberapa operasi terbesarnya ditujukan ke Kuba selepas penggulingan kediktatoran Fulgencio Batista, termasuk upaya pembunuhan Fidel Castro dan Invasi Teluk Babi yang gagal. Beberapa pihak berpendapat bahwa penempatan rudal oleh Soviet di Kuba terjadi secara tidak langsung setelah mereka sadar telah dikhianati oleh seorang pembelot AS Britania sejak awal, Oleg Penkovsky.

CIA, bekerja sama dengan militer, membentuk National Reconnaissance Office (NRO) untuk mengoperasikan pesawat mata-mata seperti SR-71 dan satelit terbaru. Fakta bahwa Amerika Serikat mengoperasikan sejumlah satelit mata-mata terus dirahasiakan selama beberapa tahun, sama seperti fakta keberadaan NRO. Salah satu operasi terbesar yang pernah dilancarkan oleh CIA adalah bantuan untuk Mobutu Sese Seko di Zaire.

Indocina dan Perang Vietnam, 1954–1975

Rombongan Patti dari OSS tiba di Vietnam menjelang akhir Perang Dunia II. Mereka berinteraksi dengan sejumlah pimpinan faksi Vietnam, termasuk Ho Chi Minh. Meski tim patti meneruskan proposal Ho untuk tahapan kemerdekaan yang rekan transisinya adalah Perancis atau Amerika Serikat, kebijakan pengurungan yang dijalankan AS menentang pembentukan pemerintahan apapun yang bersifat komunis.

Misi CIA pertama ke Indocina dengan kode Saigon Military Mission dilaksanakan pada tahun 1954 di bawah pimpinan Edward Lansdale. Para pengamat di Amerika Serikat mencoba memperkirakan perubahan kekuatan politik seandainya hasil referendumnya adalah penggabungan Vietnam Utara dan Selatan atau Vietnam Selatan memutuskan merdeka. Awalnya, fokus AS di Asia tenggara adalah Laos, bukan Vietnam.

Selama periode keterlibatan tempur Amerika Serikat dalam Perang Vietnam, muncul perdebatan seputar kemajuannya di internal Departemen Pertahanan pimpinan Robert McNamara, CIA, dan staf intelijen Military Assistance Command Vietnam.[32] Umumnya, militer secara konsisten lebih optimis ketimbang CIA. Sam Adams, seorang pengamat junior CIA yang bertugas menghitung kerugian aktual yang dialami musuh, akhirnya mundur dari CIA setelah mengungkapkan kekhawatirannya kepada Direktur Central Intelligence Richard Helms atas estimasi yang diubah-ubah dengan alasan politik antaragen dan Gedung Putih. Adams kemudian menulis buku War of Numbers.

Penyalahgunaan kewenangan CIA, 1970-an–1990-an

Suasana mulai memanas pada pertengahan 1970-an, sekitar periode peristiwa Watergate. Hal yang paling mendominasi suasana politik saat itu adalah upaya Kongres untuk mendapatkan hak pengawasan terhadap Presiden Amerika Serikat dan cabang eksekutif pemerintah AS. Pengungkapan aktivitas lampau CIA, seperti pembunuhan dan usaha pembunuhan pemimpin-pemimpin negara asing (termasuk Fidel Castro dan Rafael Trujillo) dan pengintaian dalam negeri yang ilegal terhadap warga A.S., membuka kesempatan untuk meningkatkan pengawasan Kongres terhadap operasi intelijen A.S.

Pamor CIA semakin memburuk setelah insiden perampokan kantor Partai Demokrat di Watergate oleh beberapa mantan agen CIA, serta upaya Presiden Richard Nixon untuk menghambat investigasinya oleh FBI dengan memanfaatkan CIA. Dalam rekaman "smoking gun" yang berujung pada pengunduran diri Presiden Nixon, Nixon memerintahkan kepala stafnya, H.R. Haldeman, untuk memberitahu CIA bahwa investigasi lebih lanjut terhadap kasus Watergate akan "membuka penuh sekaleng cacing" tentang Invasi Teluk Babi di Kuba. Nixon dan Haldemann menjamin agar pejabat nomor satu dan dua CIA, Richard Helms dan Vernon Walters, menghubungi Direktur FBI L. Patrick Gray dan meminta FBI untuk tidak mengikuti jejak uang dari para perampok tersebut sampai ke Committee to Re-elect the President, karena akan membuka kedok informan CIA di Meksiko. FBI awalnya setuju karena sudah terikat perjanjian antara FBI dan CIA bahwa mereka tidak akan mengungkap sumber informasinya satu sama lain, meski beberapa minggu selanjutnya FBI meminta agar permohonan tersebut disampaikan secara tertulis. Karena permohonan resminya tidak kunjung disampaikan, FBI melanjutkan investigasi jejak uang tersebut. Akibatnya, saat rekaman smoking gun dibuka ke publik, pengaruhnya terhadap persepsi masyarakat atas para petinggi CIA dan seluruh CIA tak dapat dihindari.

Pada tahun 1973, Director of Central Intelligence (DCI) James R. Schlesinger merilis laporan – disebut "Family Jewels" – tentang aktivitas ilegal CIA. Pada Desember 1974, jurnalis investigatif Seymour Hersh menerbitkan berita tentang "Family Jewels" (setelah dibocorkan kepadanya oleh DCI William Colby) di artikel halaman depan The New York Times. Artikel tersebut mengklaim CIA telah membunuh beberapa kepala negara asing dan secara ilegal mengintai sekitar 7.000 warga A.S. yang terlibat dalam gerakan antiperang (Operasi CHAOS). CIA juga melakukan eksperimen ilmiah terhadap manusia, termasuk pemberian LSD secara diam-diam.

Pada tahun 1975, Kongres menanggapi tuduhan-tuduhan tersebut dengan menyelidiki CIA di Senat melalui Church Committee yang diketuai Senator Frank Church (D-Idaho) dan di Dewan Perwakilan melalui Pike Committee yang diketuai Kongreswan Otis Pike (D-NY). Selain itu, Presiden Gerald Ford membentuk Rockefeller Commission dan mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang pembunuhan kepala negara asing.

Saat investigasi berlangsung, pengganti Schlesinger sebagai DCI, William Colby, bersaksi di hadapan Kongres sebanyak 32 kali pada tahun 1975, termasuk mengenai "Family Jewels". Colby kemudian menyatakan bahwa ia percaya memberikan informasi ini kepada Kongres adalah hal yang patut dilakukan dan percaya akan kepentingan pribadi CIA. Seiring menurunnya pamor CIA di mata publik, Ford menjamin warga Amerika Serikat bahwa pemerintahannya tidak terlibat: "Tidak ada orang yang saat ini bekerja di Gedung Putih yang tanpa sepengetahuan saya memiliki hubungan dengan CIA."

Salah satu akibat skandal penyelundupan senjata Iran-Contra adalah pengesahan Intelligence Authorization Act pada tahun 1991. Undang-undang ini mendefinisikan operasi tertutup sebagai misi rahasia di kawasan geopolitik yang tidak dicampuri Amerika Serikat secara terbuka maupun tersembunyi. UU ini juga mensyaratkan adanya rantai izin komando, termasuk laporan penyelidikan resmi presiden dan pemberitahuan kepada Komite Intelijen Dewan Perwakilan dan Senat yang hanya perlu "diberitahu tepat waktu" seandainya ada keadaan darurat.

Pengalihan fungsi tingkat tinggi, 2004

Intelligence Reform and Terrorism Prevention Act of 2004 membentuk jabatan Director of National Intelligence (DNI). DNI mengambil alih sejumlah fungsi pemerintah dan komunitas intelijen (IC) yang sebelumnya ditangani CIA. DNI mengelola Komunitas Intelijen Amerika Serikat dan berusaha mengatur siklus intelijen. Beberapa fungsi yang dialihkan ke DNI adalah penyusunan estimasi yang mencerminkan opini gabungan ke-14 agen IC dan penyusunan maklumat untuk Presiden. Pada tanggal 30 Juli 2008, Presiden Bush mengeluarkan Executive Order 13470 yang mengamendemen Executive Order 12333 untuk memperkuat peran DNI.

 

Sebelumnya, Director of Central Intelligence (DCI) berada di atas Intelligence Community dan bertugas sebagai penasihat intelijen utama presiden sekaligus kepala CIA. Gelar jabatan DCI sekarang adalah "Director of the Central Intelligence Agency" (D/CIA) yang juga bertugas sebagai kepala CIA.

Saat ini, CIA berada di bawah Director of National Intelligence. Sebelum pembentukan DNI, CIA bertanggung jawab ke Presiden dengan tugas menyampaikan maklumat informasi ke komite konfres. National Security Advisor adalah anggota permanen National Security Council yang bertugas menyampaikan informasi dari semua agen intelijen Amerika Serikat, termasuk National Security Agency, Drug Enforcement Administration, dan lain-lain kepada Presiden. Ke-16 agen komunitas intelijen ini berada di bawah kewenangan Director of National Intelligence.

Al-Qaeda dan "Perang Global Melawan Terorisme"

Informasi lebih lanjut: Aktivitas anti-terorisme transnasional CIA dan Aksi hak asasi manusia transnasional CIA.

CIA sudah lama berurusan dengan terorisme yang berasal dari luar negeri. Pada tahun 1986, CIA mendirikan Counterterrorist Center untuk menangani masalah ini. Awalnya, CIA mengurus terorisme sekuler, kemudian merambah ke terorisme Islamis yang pengaruhnya mulai membesar.

Bulan Januari 1996, CIA membuat "stasiun virtual" uji coba bernama Bin Laden Issue Station yang letaknya di bawah Counterterrorist Center untuk melacak aktivitas-aktivitas Bin Laden. Al-Fadl, yang membelot ke CIA pada musim semi 1996, mulai memberikan informasi terbaru seputar Bin Laden ke stasiun ini. Terungkap bahwa ia bukan sekadar sumber dana teroris, tetapi juga otak di balik serangan teroris. Agen Khusus FBI Dan Coleman (ditugaskan ke Bin Laden Station bersama rekannya, Jack Cloonan) menyebut Bin Laden "Batu Rosetta"-nya al-Qaeda.

Tahun 1999, kepala CIA George Tenet membuat rencana besar untuk menangani al-Qaeda. Counterterrorist Center, pimpinan barunya Cofer Black, danunit Bin Laden menjadi pengembang dan eksekutor rencana tersebut. Setelah disiapkan, Tenet menugaskan kepala intelijen CIA Charles E. Allen untuk membentuk "sel Qaeda" yang bertujuan mengawasi pelaksanaan taktisnya. Pada tahun 2000, CIA dan USAF mengadakan serangkaian penerbangan di Afghanistan menggunakan pesawat pengintai nirawak kecil, Predator.

Mereka memperoleh foto potensial Bin Laden. Cofer Black dan rekan-rekannya mendukung pemasangan rudal di Predator sebagai upaya pembunuhan Bin Laden dan pemimpin al-Qaeda lainnya. Setelah rapat terorisme oleh Principals Committee setingkat kabinet diadakan pada 4 September 2001, CIA melanjutkan penerbangan mata-matanya menggunakan pesawat nirawak yang telah dilengkapi senjata.

CIA membentuk Strategic Assessments Branch pada tahun 2001 untuk menutupi kekurangan analisis "gambaran besar" al-Qaeda dan mengembangkan strategi penargetan. Cabang ini secara resmi didirikan bulan Juli 2001, namun kesulitan mendapatkan personel. Kepala cabang mulai menjabat tanggal 10 September 2001.

Setelah 9/11, CIA dihujani kritik karena gagal mencegah serangan tersebut. Tenet menolak kritik tersebut sambil menyebutkan upaya perencanaan CIA selama dua tahun sebelumnya. Ia juga menganggap upaya CIA tersebut membuat badan ini mampu menanggapi serangan dengan cepat dan efektif, baik di "dalam negeri Afghanistan" dan "sembilan puluh dua negara di seluruh dunia". Strategi baru ini disebut "Worldwide Attack Matrix".

 

Anwar al-Awlaki, seorang warga Yaman-Amerika dan anggota al-Qaeda, tewas pada tanggal 30 September 2011 oleh serangan udara Joint Special Operations Command. Setelah Awlaki diintai beberapa hari oleh Central Intelligence Agency, pesawat nirawak bersenjata lepas landas dari sebuah pangkalan rahasia Amerika Serikat di Semenanjung Arab, menyeberang ke Yaman utara, dan meluncurkan sejumlah rudal Hellfire ke mobil al-Awlaki.

Samir Khan, anggota al-Qaeda Pakistan-Amerika dan editor majalah jihadis Inspire, juga kabarnya tewas dalam serangan itu. Serbuan pesawat nirawak gabungan CIA/JSOC ini merupakan yang pertama kali di Yaman sejak 2002—sebelumnya dilakukan oleh pasukan militer Special Operations—sekaligus bagian dari upaya CIA untuk menduplikasi perang rahasia di Yaman seperti yang sudah dilakukan di Afghanistan dan Pakistan. (Samar/disarikan dari berbagai sumber)

sam

No comment

Leave a Response